"Kami terus melakukan sosialisasi kepada pelaku wisata dan pelaku seni untuk terus menerapkan protokol kesehatan di sektor pariwisata, termasuk kemarin dengan pelaku seni, saya mengajak mereka bagaimana menampilkan atraksi yang menarik, namun tetap bisa aman dari sisi kesehatan, baik untuk pelaku maupun wisatawannya," kata Anas di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis.
Sebelumnya, Azwar Anas bertemu dengan para seniman, budayawan dan pelaku wisata terdampak COVID-19 saat membagikan secara simbolis memberikan bantuan sosial tunai di objek wisata hutan De Djawatan, Kecamatan Cluring. Bantuan sosial itu, katanya, berasal dari Pemprov Jawa Timur untuk sekitar 900 pelaku wisata dan seni di Banyuwangi.
Baca juga: Banyuwangi simulasikan normal baru di 10 objek wisata
"Terima kasih pada Pemprov Jatim yang memperhatikan para pelaku seni dan pariwisata Banyuwangi. Gubernur Ibu Khofifah titip salam kepada para pelaku seni dan pekerja pariwisata semuanya, beliau menyemangati kita semua untuk tidak menyerah. Tetap optimistis bahwa semua kondisi sulit ini bisa dipulihkan, dan kehidupan sosial-ekonomi masyarakat kembali membaik," ujarnya.
Menurut Bupati Banyuwangi, seniman dan budayawan merupakan pemangku kepentingan yang penting dalam kemajuan pariwisata di daerah, karena seni dan budaya menjadi daya tarik utama pariwisata Banyuwangi selain pesona keindahan alamnya.
"Kami menyadari seni dan budaya menjadi identitas sekaligus nyawa bagi pariwisata Banyuwangi, namun kini aktivitasnya terhenti, yang tentunya memberi dampak ekonomi yang berat bagi semua," tuturnya.
Dengan akan dimulainya era normal baru oleh pemerintah pusat, lanjut Anas, tentu menjadi angin segar bagi banyak pihak di berbagai sektor ekonomi, termasuk pariwisata di Banyuwangi. Hanya saja, Anas mengingatkan, di era normal baru, protokol kesehatan ketat menjadi syarat yang harus dipatuhi semua orang, termasuk seniman dan budayawan.
Baca juga: Bupati Banyuwangi paparkan paradigma baru pariwisata era new normal
"Kita harus mulai bangkit kembali untuk menggeliatkan pariwisata. Maka, perlu diingat jika paradigma pariwisata kita sekarang adalah pariwisata sehat dan aman," ujarnya.
Untuk menerapkan pariwisata sehat dan aman, Azwar Anas juga menyampaikan sejumlah strategi baru pariwisata era normal baru Banyuwangi. Dia menyebut sejumlah hal, antara lain penekanan pada protokol kesehatan bagi pelaku wisata.
"Misalnya, para penampil seni harus memastikan dirinya dalam kondisi sehat saat perform. Jaga jarak saat tampil, begitu pun jaga interaksi dengan penonton, jangan terlalu dekat. Itu nanti jadi jualan yang memikat wisatawan," ujarnya.
Sementara untuk pengaturan jam buka objek wisata, semua pengelola bisnis akomodasi dilarang buka 24 jam.
"Perlu libur memberi waktu 'bernafas' untuk kesehatan dan kebersihan. Dalam sepekan libur dua hari misalnya, untuk evaluasi kesehatan dan kebersihannya," katanya.
Baca juga: Bupati Banyuwangi paparkan skema era normal baru
Baca juga: Mahasiswa UM KKN pulang kampung ke Banyuwangi, bantu atasi COVID-19
Baca juga: Pemkab Banyuwangi mulai normal baru di pelayanan publik
Pewarta: Masuki M. Astro/Novi Husdinariyanto
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020