Batam (ANTARA News) - Udara Singapura yang seminggu belakangan jernih, pada Rabu petang kembali dicemari kabut asap dari beberapa wilayah daratan Sumatra.
Pada pukul 15.00 WIB, indeks standar pencemaran udara (ISPU) mencapai 53 atau masih moderat, tetapi penduduk mengalami jarak pandang kurang dari tiga kilometer, kata ChannelNewsAsia, Rabu.
Prof Matthias Roth dari Universitas Nasional Singapura mengatakan dalam sepuluh hari ke depan, Singapura akan mengalami kabut asap akibat angin bertiup dari selatan dan barat daya membawa partikel kebakaran hutan dan lahan di Sumatra.
Kabut dan asap pada udara Singapura pada pertengahan September mencapai 64 ISPU.
Panitia Formula Satu 25-27 September 2009 mengantisipasi dengan wacana tanggap darurat, termasuk kemungkinan keputusan bersama untuk menghentikan balapan di jalan raya dan pada malam tersebut bila pencemaran udara memburuk.
Kabut asap yang tebal, seperti juga hujan deras, dapat menjadi pertimbangan panitia menghentikan balapan, kata Ketua Asosiasi Motor Sport Singapura, Tan Lip Teng.
Pada pelaksanaan tiga hari Formula Satu, udara Singapura jernih, hingga kemudian pada akhir September kembali dicemari kabut dan asap tipis dari kebakaran hutan dan lahan dari negeri tetangga.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009