Tangerang (ANTARA News) - Kepolisian Resort Bandara berhasil membekuk dua orang yang diduga kuat sebagai pelaku pengrusakan konter tiket Sriwijaya Air di Terminal 1-B, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu pukul 16.20 WIB.

Kepala Polres Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Besar Guntur Setyanto mengatakan, polisi berhasil membekuk dua pelaku, yakni D dan AM beberapa menit setelah kejadian melalui proses kejar-kejaran dengan kendaraan.

Guntur menduga pelaku yang melakukan pengrusakan berjumlah tujuh orang, sedangkan komplotan keseluruhan pelaku mencapai 10 hingga 15 orang dengan menggunakan dua kendaraan roda empat, yakni jenis kijang dan escudo.

Guntur mengungkapkan polisi terpaksa melepaskan tembakan untuk melumpuhkan pelaku karena berusaha melarikan diri dengan menggunakan kendaraannya ke arah keluar bandara.

Saat pelaku berusaha menancap gas kendaraannya, polisi mengarahkan tembakannya ke salah satu ban mobil kijang yang ditumpangi para pelaku, kemudian anggota juga melumpuhkan kaki pelaku yang berinisial AM.

Guntur menuturkan pihaknya belum bisa memastikan motif kasus pengrusakan tersebut karena anggota masih mengidentifikasi kejadian dan meminta keterangan dari para pelaku yang berhasil ditangkap.

Selain mengamankan dua pelaku dan kendaraan kijang, polisi menyita sebuah potongan besi sepanjang 80 sentimeter, serta pisau lipat dari tangan pelaku.

Polisi menduga sementara para pelaku hanya ingin melakukan pengrusakan terhadap konter salah satu maskapai penerbangan dalam negeri tersebut, karena tidak ada barang berharga milik Sriwijaya Air yang hilang, serta tidak ada tanda terkait dengan aksi teroris.

"Jauh sekali kalau dikaitkan dengan aksi teroris," kata Guntur.

Untuk penyelidikan lebih lanjut, polisi bekerja sama dengan pihak Sriwijaya Air, Administrasi Bandara dan petugas keamanan PT Angkasa Pura II Cabang Utama Bandara Soekarno-Hatta.

Guna mengantisipasi agar kejadian tersebut tidak merambat ke sektor lain, Kepala Polrestro Bandara terbesar di Indonesia tersebut, mengatakan polisi memperlambat laju kendaraan di jalur keluar bandara.

"Langkah tersebut untuk memudahkan identifikasi terhadap para pelaku yang ciri-cirinya sudah dikantongi polisi," ujar Guntur yang enggan menyebutkan ciri-ciri fisik dari pelaku tersebut.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009