Jakarta (ANTARA News) - Sentimen positif internal mengangkat perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, sehingga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 23 poin.

"Pasar dipengaruhi oleh kinerja laporan keuangan emiten pada kuartal ketiga yang menunjukkan tanda-tanda positif atau akan lebih baik dari kuartal sebelumnya," ujar Analis Indomitra Securities David Ferdinandus di Jakarta, Rabu.

IHSG BEI ditutup naik 23,760 poin atau 0,97 persen ke posisi 2.467 dan indeks saham-saham unggulan (LQ45) menguat 6,418 poin atau 0,97 persen ke level 483,955.

Menurut David, indeks BEI masih mempunyai ruang penguatan, walaupun perdagangan pada sesi pagi fluktuatif.

"Trend indeks saat ini akan terus menguat, walaupun pola-pola jangka pendek atau pola spekulatif masih terjadi," katanya.

Selain kinerja perseroan, lanjut dia, pasar saham juga dipengaruhi oleh positifnya harga komoditas yang kembali positif seperti logam dan nikel ke bursa saham domestik hari ini dan kenaikan Indeks juga dikontribusi oleh penguatan saham di sektor pertambangan.

Bursa regional bergerak fluktuatif diantaranya indeks Hang Seng melemah 57,919 poin ke level 21.013, Nikkei-225 menguat 33,030 poin ke posisi 10.100 dan indeks Straits Times naik 5,380 poin ke posisi 2.663.

Ia menambahkan, penguatan rupiah di bawah Rp10.000 per dolar AS mengangkat juga membantu penguatan IHSG BEI.

"Rupiah yang terus menguat pertanda pemain (investor) asing terus masuk ke pasar (BEI), sehingga indeks terus menguat," katanya.

Berdasarkan data kurs transaksi Bank Indonesia (BI), rupiah sore ini berakhir di posisi 9.681 per dolar AS. Sedangkan pada perdagangan sebelumnya rupiah berada di level 9.705 per dolar AS.

Sentimen positif tersebut telah membuat 101 saham di BEI mengalami kenaikan, sedangkan yang turun 85 dan 78 tidak berubah harganya.

Transaksi yang terjadi sebanyak 86.368 kali dengan volume mencapai 3,082 miliar saham dan nilai Rp3,270 triliun. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009