Banda Aceh (ANTARA News) - Sekitar 14 ekor gajah dilaporkan mengamuk dan merusak belasan hektare kebun dan sawah warga di Kecamatan Geumpang, Pidie, Aceh, dalam sepekan terakhir.
Warga Bangkeh, Ibrahim, di Banda Aceh hari ini menuturkan, kebun dan sawah warga rusak diijak-injak kawanan gajah itu dan warga pun ketakutan sehingga menungsi ke desa tetangga.
Menurut laporan masyarakat setempat, kawanan gajah diperkirakan sudah berada beberapa hari di pemukiman warga dan sejak sebulan lebih mencari makanan di kawasan itu.
Namun, satwa berbelalai itu terlihat mulai mengamuk dalam kurun waktu sepekan terakhir, sehingga banyak kebuh dan sawah warga rusak akibat diinjak gajah.
Selain merusak tanaman perkebunan, kata warga, satwa berbadan besar tersebut juga menginjak-injak padi pada malam hari sedangkan pada siang hari mereka menghilang ke hutan.
"Banyak sawah masyarakat yang siap panen dirusak gajah. Petani diperkirakan rugi dan gagal panen karena padinya habis diinjak-injak satwa tersebut," kata Ibrahim.
Hingga saat ini, pihak terkait melalui Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Aceh, tengah berupaya mengusir kawanan gajah kembali kehutan.
"Ada ranger dari Conservation Response Unit (CRU) yang sudah kita tempatkan di Geumpang dan kini tengah mencoba menghalau gajah kembali ke hutan," kata Kepala BKSDA Provinsi Aceh, Abubakar.
Kepala BKSDA mengakatan, amukan gajah liar ini akibat habitatnnya terganggu karena kehadiran masyarakat di kawasan tersebut.
"Selain itu lahan tempat gajah-gajah itu mencari makan juga sudah dikuasai masyarakat," katanya.
Sejak menerima laporan masyarakat setempat, BKSDA sudah melakukan pemantauan dan langkah antisipasi untuk menghalau gajah-gajah liar kembali ke habitatnya.
"Di unit pemantau, kita juga menggunakan gajah yang sudah dijinakkan untuk menghalau gajah-gajah liar tersebut," katanya.
Sebelumnya gajah liar juga mengamuk di pemukiman warga di kawasan desa Alue Gajah, Lamno, Aceh Jaya dalam beberapa waktu lalu.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009