Jakarta (ANTARA) - Pimpinan Roland Garros, Rabu mengatakan turnamen French Open yang tertunda akan berlangsung 27 September dan penggemar diperbolehkan hadir di arena setelah badan tenis dunia menjabarkan kalender format baru tenis yang terhenti sejak pertengahan Maret karena virus corona.
Pandemi mengakibatkan jadwal French Open berubah dari biasanya Mei-Juni menjadi dimulai pada 20 September untuk babak kualifikasi.
Dengan demikian kini babak utama turnamen tenis grand slam di Paris itu dimulai sepekan kemudian dan selesai pada 11 Oktober dan US Open sudah dikonfirmasi akan dimulai pada 31 Agustus, tur ATP dan WTA mengumumkan tanggal mulai kembali.
Tur ATP akan dilanjutkan di Washington mulai 14 Agustus sementara WTA dimulai di Palermo, Italia, pada 3 Agustus.
Baca juga: Panitia French Open mengupayakan jadwal tidak bentrok dengan US Open
Baca juga: Penyelenggara French Open beri ganti rugi pemegang tiket
Berbeda dengan US Open di New York, Roland Garros akan mempertahankan pertandingan kualifikasi pada pekan sebelum babak utama utama.
"Dalam iklim yang sulit saat ini, kami sangat sadar bahwa itu adalah keistimewaan untuk dapat mempertahankan Roland Garros dalam format yang biasa," kata Bernard Giudicelli, presiden Federasi Tenis Prancis (FFT).
"Terutama karena babak kualifikasi akan membantu secara finansial mendukung kategori pemain profesional yang telah sangat dipengaruhi oleh krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya.
"Keputusan yang bertanggung jawab yang kami buat pada 17 Maret untuk menunda turnamen Roland Garros sampai musim gugur berarti turnamen lapangan tanah liat 2020 ini dapat diselamatkan, asalkan situasi saat ini terus membaik."
Kepala tenis Prancis itu juga bersikeras bahwa, tidak seperti US Open, para penggemar akan diizinkan untuk menghadiri arena Roland Garros.
"Akan ada sejumlah penonton, persentasenya akan ditentukan dalam kesepakatan bersama dengan otoritas publik," kata Giudicelli.
"Opsi semacam ini membutuhkan kerja sama nyata dengan otoritas publik. Masih terlalu dini untuk dapat memberikan bahkan perkiraannya hari ini."
Pada 2019, ada 520.000 penonton yang membayar tiket untuk menyaksikan pertandingan di Roland Garros.
Baca juga: Venus Williams bermimpi lengkapi Grand Slam meski menginjak usia ke-40
Baca juga: Simona Halep kemungkinan besar tidak tampil di US Open
Setelah Washington, ATP Tour akan melewati Rogers Cup yang sekarang dibatalkan di Toronto, dan menuju New York untuk pindah ke Cincinnati Masters dan kemudian US Open.
Setelah grand slam US Open selesai, tur menuju Eropa untuk turnamen lapangan tanah liat Madrid Open dan Italian Masters menjelang French Open.
"Kalender dapat berubah dan penilaian lanjutan akan dibuat terkait dengan kesehatan dan keselamatan, kebijakan perjalanan internasional, dan persetujuan pemerintah atas acara olahraga," kata juru bicara ATP, seperti dikutip AFP.
"Semua acara akan diadakan di bawah panduan ketat terkait kesehatan dan keselamatan, jarak sosial, pengurangan atau tidak ada penggemar di arena."
ATP mengatakan pembaruan lebih lanjut ke Asia menjelang acara indoor Eropa, yang memuncak dengan Final ATP yang berakhir musim di London, diharapkan pada pertengahan Juli.
"Tujuan kami adalah menjadwal ulang sebanyak mungkin turnamen dan menyelamatkan sebanyak mungkin musim ini," kata kepala ATP Andrea Gaudenzi.
Berbeda dengan ATP, WTA menetapkan rencana untuk mengunjungi Asia setelah Roland Garros selesai dengan China Open di Beijing ditetapkan pada 12 Oktober, dan menuju Final WTA di Shenzhen 9-15 November.
Turnamen WTA tidak akan menghadirkan penggemar di arena.
"Untuk saat ini, energi vital para penonton di stadion akan sangat dirindukan, tetapi mitra media dan penyiaran kami sedang mengeksplorasi cara-cara baru untuk terlibat dengan penggemar kami yang fantastis," kata CEO WTA Steve Simon.
Baca juga: US Open tetap digelar meski tanpa penonton
Baca juga: Kyrgios nilai pelaksanaan US Open sesuai jadwal bukan keputusan tepat
Baca juga: Lopez perkirakan hadiah uang dipangkas signifikan
Pewarta: Teguh Handoko
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2020