Jangan sampai ada konsumen yang sakit perut setelah memakan produk karena tidak bersih dan mengandung bakteri

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkapkan sejumlah kiat agar pangan olahan dari perikanan dapat diminati konsumen sehingga produk tersebut semakin laris di tengah masyarakat.

"Lakukan analisis usaha, berapa modal yang dibutuhkan mulai dari penyediaan bahan baku, pengolahan, pengemasan, termasuk modal tenaga kerja, modal izin usaha, waktu yang dihabiskan, dan sebagainya, sehingga nanti akan didapat total modal keseluruhan sebagai pertimbangan penentuan harga," kata Kepala Badan Riset dan SDM KKP Sjarief Widjaja di Jakarta, Kamis.

Menurut Sjarief, hal utama yang harus diperhatikan tentu saja makanan tersebut memiliki cita rasa tinggi dan konsumen memiliki pilihan sehingga diharapkan dapat dibuat dalam berbagai varian rasa.

Kemudian, hal yang penting dilakukan adalah pemilihan bahan bakunya harus benar-benar segar, serta proses pembuatan benar dan menggunakan peralatan yang bersih dan higienis.

"Jangan sampai ada konsumen yang sakit perut setelah memakan produk karena tidak bersih dan mengandung bakteri. Pastikan untuk menjaga kebersihan selama proses pembuatan," paparnya.

Selain itu, ia juga menekankan sebelum menjual produk olahan jadi, pelaku usaha harus memastikan bahwa produknya telah dikemas dengan baik.

Sedangkan pada kemasan, lanjutnya, diharapkan jangan lupa untuk menambahkan informasi cara memasak atau menggunakannya, kandungan nutrisi, cara menyimpan, label SNI, izin edar BPOM, Dinas Kesehatan, dan Dinas Perdagangan.

"Dengan demikian konsumen akan tertarik untuk membeli," paparnya.

Sjarief juga mengingatkan pentingnya daya tahan produk agar produk diolah dan dikemas dengan standar tertentu agar dapat bertahan lama saat disimpan di kulkas meskipun tanpa bahan pengawet buatan.

Ke depannya, diharapkan produk olahan perikanan hasil kreasi masyarakat dapat dijadikan sebagai komoditas ekspor.

Baca juga: Produksi stabil, FAO: RI bisa jadi pemasok pangan hasil laut dunia
Baca juga: Menteri: Pembudidaya perlu produksi pangan rakyat di tengah COVID-19
Baca juga: Diaudit Uni Eropa, produk perikanan RI penuhi syarat keamanan pangan

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020