Jakarta (ANTARA) - Ragam peristiwa menarik terjadi sepanjang Rabu (17/6) di ibu kota, mulai dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan masalah ganjil genap toko kepada para pedagang pasar hingga viral makam di tengah jalan kawasan Timur Jakarta.
Berikut Redaksi Metropolitan LKBN ANTARA merangkumkan berita kemarin yang masih relevan untuk anda baca pagi ini, klik judul untuk membaca lebih lanjut:
1. Anies tegaskan ikut ganjil-genap sekarang atau pasar tak buka
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan pilihan pada para pedagang pasar tradisional di Ibu Kota dalam menghadapi pandemi COVID-19 untuk mengikuti kebijakan ganjil-genap buka kios atau pasar tidak buka sama sekali.
"Saya sampaikan pada pedagang , pilihannya sederhana, ganjil-genap sekarang atau tidak buka sama sekali. Kalau mau ikut ganjil-genap, kita buka sekarang. Kalau tidak, tidak buka," kata Anies di Jakarta, Rabu petang.
2. Kesal ditegur, warga tikam Ketua RT di Jakarta Barat
Seorang warga bernama R (25) menikam Ketua RT 04 RW 06, Kelurahan Kota Bambu Utara, Jakarta Barat, M. Jazuli (52) karena kesal kepada sang pemimpin di lingkungan itu, Rabu sore.
"Ketua RT Jazuli tewas di jalanan dekat rumahnya setelah mendapat luka tusuk menggunakan pisau dapur," kata Kapolsek Palmerah Kompol Supriyanto di Jakarta, Rabu.
Menurut Supriyanto, korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Pelni, namun nyawanya tak tertolong.
3. Polisi kejar mucikari penyedia PSK anak untuk buronan FBI
Polda Metro Jaya tengah memburu seorang mucikari berinisial A diduga sebagai penyedia pekerja seks komersil (PSK) anak di bawah umur untuk buronan Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat, Russ Albert Medlin.
"Satu DPO (daftar pencarian orang) yang masih dikejar yakni inisial A yang menyiapkan anak di bawah umur ini," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus saat ditemui di Polda Metro Jaya, Rabu.
4. Pedagang Pasar Kemiri Jakbar diminta tes usap agar bisa berjualan
Lurah Kembangan Utara, Jakarta Barat, Rudi Harianto mensyaratkan kepada pedagang Pasar Kemiri untuk melakukan tes usap agar bisa berjualan kembali.
"Kita maunya semua, kita imbau supaya mereka lakukan swab (tes usap). Kalau tidak, mereka tidak boleh berdagang," ujar Rudi di Jakarta, Rabu.
5.Makam di jalan umum Pisangan Lama akibat alih fungsi lahan
Keluarga almarhum mengemukakan keberadaan sejumlah makam di jalan umum di Pisangan Lama, Pulogadung, Jakarta Timur, terjadi akibat alih fungsi lahan.
"Dulu ada kebun, tanah kosong yang diwakafkan menjadi pemakaman warga, lalu ke sini-sininya muncul kontrakan," kata keluarga almarhum, Safitriani (36) di Jakarta, Rabu.
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020