Sekarang saya mengerti mengapa Denmark disebut sebagai ' the happiest country in the world'
London (ANTARA) - Banyak orang yang bersuka cita karena menerima penghargaan. Tapi sedikit orang yang merasakan kebahagiaan karena menerima anugerah seorang ratu dari sebuah negeri di benua biru.
Di antara yang sedikit itu, Muhammad Ibnu Said adalah orangnya. Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Denmark itu mengungkapkan kebahagiaannya setelah menerima anugerah Order of the Danneborg tingkat Commander First Class, dari Ratu Denmark, Margrethe II. Penghargaan itu diterima Ibnu Said tepat pada hari ulang tahunnya yang ke-65, Senin 15 Juni.
Kepada ANTARA London, Ibnu Said yang lahir di Sampang, Madura itu mengaku tidak mengira bakal menerima penghargaan bintang tertinggi yang diberikan Ratu Margrethe yang lahir 18 April 1940 di Istana Amalienborg Kopenhagen itu.
“Saya tidak mengira dan bermimpi menerima bintang tertinggi yang diberikan Yang Mulia Sri Baginda Ratu Margrethe II kepada saya selaku Duta Besar RI untuk Kerajaan Denmark,” ujar Ibnu Said yang pernah mendapat Bintang Utama Republik dari Pemerintah Tunisia.
Baca juga: WNI berlebaran di Kopenhagen, begini suasananya
Baca juga: Tarian tradisional Boyolali diperkenalkan di Horsens Denmark
Penghargaan disampaikan Kepala Protokol Denmark, Michael Zilmer-Johns kepada Ibnu Said saat melakukan ramah tamah perpisahan di akhir masa tugas sebagai Duta Besar RI untuk Kerajaan Denmark.
Penghargaan tersebut merupakan suatu bentuk apresiasi atas kontribusi selama bertugas. Tidak hanya dalam mempererat hubungan bilateral Indonesia dan Denmark, tetapi juga meningkatkan kerja sama kedua negara di berbagai sektor, ujar Ibnu Said.
Hubungan bilateral Indonesia dan Denmark semakin berkembang pesat dan menguat sejak kunjungan Ratu Margrethe II ke Indonesia, Oktober 2015.
Pada akhir November 2017, Perdana Menteri Denmark yang menjabat pada 2016-2019, Lars Løkke Rasmussen, memperkuat hubungan kedua negara saat berkunjung ke Indonesia.
Pada saat itu ditandatangani Rencana Aksi (Plan of Action) 2017 – 2020 yang menjadi dasar kerja sama kedua negara yang mencakup seluruh sektor, yaitu politik, keamanan, ekonomi, dan sosial budaya.
Menurut Ibnu Said yang menguasai bahasa Inggris, Perancis, Spanyol,Thai dan Arab, pada Desember 2019 Putri Mahkota Mary juga melakukan kunjungan ke Indonesia dalam rangka memperingati 70 tahun hubungan bilateral Indonesia dan Denmark.
Menurut Zilmer-Johns, Order of the Danneborg tingkat Commander First Class, merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan Ratu Denmark kepada warga negara asing dan tidak semua dubes asing memperolehnya. Order of the Danneborg pertama kali diperkenalkan tahun 1671 oleh Raja Christian V.
Penghargaan Order of the Danneborg tingkat Commander First Class ini merupakan pengakuan dari Kerajaan Denmark terhadap kinerja Dubes Ibnu Said dan Staff KBRI Kopenhagen meningkatkan hubungan dan kerja sama di bidang Politik, Ekonomi, Sosial Budaya dan peningkatan people-to-people contact.
Bercerita tentang suka duka selama di Denmark, Ibnu Said bertutur bahwa selama bertugas dan tinggal di Kopenhagen, hampir setiap pagi, ia menyempatkan berolahraga dengan berjalan kaki sepanjang tujuh kilometer, menyusuri hutan berujung di pantai yang bersih dan indah.
“Bila cuaca cerah, saya dapat menikmati pemandangan kapal pesiar dan kapal dagang yang lalu-lalang, bahkan daratan Swedia di seberang laut pun tampak,” ujarnya.
Dari bibir pantai, terlihat jembatan Øresund yang menghubungkan kota Kopenhagen di Denmark dan kota Skåne di Swedia. Jembatan yang dibangun tahun 2000 terdiri dari terowongan sepanjang lima kilometer dan jembatan gantung sepanjang delapan kilometer.
"Meskipun matahari jarang bersinar terang selain saat musim panas, udara yang bersih, keindahan hutan-hutan yang asri di sekeliling tempat tinggal saya, serta kicauan burung yang bersahutan menorehkan kesan indah tersendiri selama tinggal di negeri ini," katanya.
Keindahan kota tua Kopenhagen layaknya kota-kota yang dimiliki negara Eropa lainnya, ditandai dengan tingkat polusi rendah, transportasi umum mudah diakses, dan ramah lingkungan. Ini merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan berkunjung ke Denmark.
“Sekarang saya mengerti mengapa Denmark disebut sebagai the happiest country in the world,” ujar suami drg Sri Lestari Ningpuri itu. .
Pendapatan per kapita yang tinggi dengan jaminan kesejahteraan, tingkat korupsi yang kecil, kehidupan keluarga yang harmonis dan, waktu cuti tahunan lima puluh dua hari serta santunan bagi penduduk yang tidak memiliki pekerjaan, dan kesempatan lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga, membuat Denmark termasuk negara yang memiliki warga paling sehat di dunia dengan usia harapan hidup 81 tahun.
Salah satu yang mendukung tingginya tingkat kesehatan masyarakat Denmark adalah penggunaan sepeda sebagai alat transportasi utama, selain tersedianya kereta dan bus serta menggunakan waktu minimal satu jam untuk menjaga kebugaran dan kesehatan setelah berjam-jam menghabiskan waktunya di kantor.
Pemerintah kota menyediakan jalur khusus sepeda yang mendapatkan prioritas utama dalam lalu lintas di Denmark di mana kendaraan lain harus memberikan kesempatan bagi pengendara sepeda dan pejalan kaki.
"Setiap hari dalam perjalanan ke kantor atau ke tempat pertemuan, saya selalu menyaksikan pengendara sepeda lalu lalang dengan aman dan nyaman di jalurnya," ujar Dubes Ibnu yang pernah bertugas sebagai wakil tetap Indonesia pada UN Economic and Social Commission for Asia Pacific di Bangkok, Thailand.
Bahkan saat musim dingin bersalju dengan suhu -5 hingga -15 derajat Celsius, masyarakat Denmark tetap mengayuh sepeda mereka.
Setiap hari orang Denmark naik sepeda setidaknya sepuluh kilometer untuk ke kantor, sekolah, atau tujuan lainnya.
Pejabat tinggi dari tingkat menteri atau pun anggota parlemen, bahkan perdana menteri, serta CEO perusahaan terkenal, memilih untuk bersepeda dan tidak merasa canggung.
Bersepeda juga lebih ramah lingkungan dan mengurangi polusi kota, sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk mencapai zero emission.
Untuk memudahkan pengendara sepeda, kereta menyediakan fasilitas gerbong khusus kepada penumpang untuk dapat mengangkut sepedanya. "Saya bermimpi, suatu saat Indonesia memiliki fasilitas-fasilitas tersebut yang memudahkan masyarakatnya bersepeda," tuturnya.
"Saat ini, saya perhatikan banyak orang berminat mengendarai sepeda, seperti tren bike to work di kalangan pegawai di kota-kota Indonesia, termasuk Jakarta."
Namun sedihnya, belum ada penyediaan jalur khusus atau pun fasilitas lainnya bagi pengendara sepeda di Tanah Air. Mungkin suatu saat penerapan pola hidup sehat dengan bersepeda di Denmark dapat ditiru oleh Indonesia. Sungguh indah apabila mimpi ini dapat terwujud.
Bercerita mengenai capaian yang diraih selama di Denmark di antaranya meningkatnya hubungan dan kerja sama yang ditandai dengan kunjungan Ratu, Perdana Menteri, Putri Mahkota, Menteri, Pejabat Senior ke Indonesia dan berbagai delegasi dari Parlemen Indonesia, delegasi bisnis ke Denmark.
Di samping itu hubungan perdagangan meningkat, kunjungan wisatawan Denmark ke Indonesia terutama Bali, juga terjadi peningkatan investasi terutama yang terkait teknologi dan produksi bersama di bidang perkapalan.
Kedua negara saling mendukung dalam pencalonan keketuaan di forum internasional termasuk PBB. Meningkatnya people-to-people contact melalui kerja sama antarpemuda dan seniman, partisipasi Indonesia dalam turnamen badminton Denmark Open setiap tahun dan untungnya Indonesia selalu mendapat juara untuk partai ganda putra. Siapa lagi kalau bukan pasangan Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Dubes Ibnu Said akan mengakhiri masa jabatannya dan kembali ke Tanah Air pada akhir Juni 2020. Dia adalah diplomat karier yang sebelumnya menjadi Dubes Indonesia untuk Tunisia dan pernah tugas di Meksiko City, Bangkok, dan Ottawa serta pernah menjadi staf ahli Menlu bidang manajemen.
Baca juga: RI dan Denmark atasi ujaran kebencian, intoleransi dan ekstrimisme
Baca juga: Penyanyi dangdut Kristina hibur WNI di Kopenhagen
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020