Paris (ANTARA News/AFP) - Beban pengangguran tinggi akan tetap tertinggal di negara-negara, sekalipun setelah mereka muncul dari penurunan global saat ini, OECD memperingatkan pada Selasa setelah pertemuan tingkat tinggi.

"Menteri-menteri menyambut tanda-tanda awal pemulihan ekonomi," kata Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan para menteri tenaga kerja dari 30 negara anggota.

"Namun, mereka juga menggarisbawahi bahwa mereka harus berurusan dengan konsekuensi dari pengangguran yang tinggi dan terus-menerus selama beberapa waktu setelah pemulihan berjalan dengan baik," tambah mereka.

"Pekerjaan komprehensif dan inovatif dan kebijakan sosial sangat penting untuk mengatasi krisis pekerjaan dan mempromosikan kembalinya pertumbuhan ekonomi yang sehat," kata pernyataan itu, mengumumkan seperangkat "prinsip umum" pada masalah.

Ini termasuk jaring pengaman untuk para penganggur dan keluarga mereka, langkah-langkah untuk memacu permintaan untuk tenaga kerja dan bantuan untuk pencari kerja muda.

OECD mengikuti pertemuan puncak utama Kelompok 20 (G20) negara-negara kaya dan berkembang di Amerika Serikat pada akhir pekan yang menekankan pentingnya penciptaan lapangan kerja dalam upaya-upaya pemulihan.

Organisasi Perburuhan Internasional mengatakan di depan pertemuan itu langkah-langkah yang diambil oleh G20 untuk melindungi pekerja akan membuat atau menyimpan hingga 11 juta pekerjaan pada tahun 2009 ketika pengangguran global diperkirakan akan mencapai rekor tertinggi.

Secara keseluruhan, jumlah pengangguran di dunia akan mencapai rekor 219 juta sampai 241 juta, sekitar 39 hingga 61 juta lebih besar dari tahun 2007, kata ILO dalam sebuah laporan awal bulan ini.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009