London (ANTARA News/AFP) - Harga minyak turun sedikit pada Selasa di tengah ketegangan antara eksportir minyak mentah utama Iran dan Barat atas program atom Republik Islam.

Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman November, tergelincir 52 sen menjadi 66,32 dolar AS per barel.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan November kehilangan 47 sen menjadi 65,07 dolar AS per barel.

"Premi risiko geopolitik pasar minyak dari meningkatnya ketegangan antara Iran dan Barat tidak setinggi yang telah kita lihat di masa lalu karena besarnya tingkat persediaan dan kapasitas cadangan saat ini jauh lebih besar," kata analis Sucden Financial Research, Nimit Khamar.

"Jadi, hilangnya minyak mentah dari Iran tidak akan lebih besar dari dampak harganya."

Iran, pengekspor minyak mentah terbesar ketiga di dunia, pada Senin melakukan uji coba rudal yang katanya bisa mencapai sasaran di dalam Israel dan segera menarik kecaman dari Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya.

Washington mengatakan tes rudal itu "provokatif" dan mendesak republik itu menyetujui "dibukanya akses" untuk pemeriksa ke pabrik pengayaan yang baru terungkap.

Washington dan sekutu regional Israel tidak mengesampingkan opsi militer untuk menghentikan nuklir Teheran, yang kata Barat ditujukan untuk membuat senjata nuklir, sementara Iran mengatakan itu adalah semata-mata untuk tujuan damai.

"Ada pertimbangan dari pecahnya permusuhan menyerukan ke dalam fokus Selat Hormuz, yang berdekatan dengan Iran, yang mengalirkan 25 persen dari pasokan minyak dunia," kata John Kilduff dari MF Global.

"Eskalasi ketegangan dengan Iran menggarisbawahi bagaimana unsur lain, geopolitik, dari banyak yang menyebabkan harga ke puncak pada 2008, dapat muncul kembali tiba-tiba," ia memperingatkan.

Dalam sebuah langkah yang dapat menenangkan Barat, Iran pada Selasa mengatakan pihaknya akan segera menawarkan jadwal inspeksi PBB atas pabrik pengayaan uranium kedua yang kontroversial dan sudah siap untuk membahas keprihatinan dunia tentang fasilitas yang sebelumnya tidak diungkapkan.

Enam kekuatan besar akan membuka pembicaraan yang lama ditunggu-tunggu dengan Iran tentang program nuklir di Jenewa pada Kamis.

Harga minyak jatuh minggu lalu di tengah kekhawatiran tentang permintaan energi yang lemah di Amerika Serikat, konsumen minyak terbesar dunia.

Permintaan jatuh setelah ekonomi global akhir tahun lalu tergelincir dalam resesi terburuk sejak 1930-an.

Ini mengirimkan harga minyak berjatuhan dari tertinggi dalam sejarah lebih dari 147 dolar AS pada Juli 2008 menjadi sekitar 32 dolar pada bulan Desember.

Harga telah pulih tapi investor tetap prihatin atas kecepatan dari kenaikannya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009