Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk Unesco Arief Rachman, di Anyer Banten, Selasa, mengatakan, rekomendasi yang diberi nama Deklarasi Banten tersebut berisi beberapa usulan dan masukan soal pembinaan pemuda di bidang pendidikan dan kebudayaan, olahraga, media, serta peranan pengembangan masyarakat terhadap pemuda.
"Rekomendasi tersebut dihasilkan dari `International Youth Conference` atau Konferensi Pemuda Internasional yang diselengarakan di Banten dan Bandung selama empat hari, mulai hari ini," kata Arief Rachman.
KPI diikuti sebanyak 150 pemuda dari 20 negara terdiri atas 60 pemuda dari mancanegara serta 90 pemuda dari Indonesia.
Menurut dia, selama empat hari penyelenggaraan KPI akan membahas empat sub-tema yakni, di bidang pendidikan dan kebudayaan, olahraga, media sebagai sarana komunikasi, serta peranan pengembangan masyarakat terhadap pemuda.
"Sub-tema tersebut dibahas dengan pola presentasi dari pakar dan dilanjutkan saling bertukar pengalaman dari para peserta dan mencari solusi terbaik," kata pakar pendidikan itu.
Kesimpulannya akan menjadi rekomendasi yang dinamakan Deklarasi Banten dan akan disampaikan pada sidang tahunan Unesco.
Dengan menyampaikan rekomendasi tersebut, kata dia, maka nama Indonesia dan Banten akan disebut-sebut dalam konferensi tahunan Unesco yang diharapkan mendapat sambutan positif.
Sementara itu, Deputi II Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Bidang Kepeloporan dan Kepemimpinan Pemuda, Budi Setiawan mengatakan, penyelenggaraan KPI di Indonesia digagas oleh Unesco dan disambut positif oleh Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault.
Tujuannya antara lain, bagaimana para pemuda di seluruh dunia bisa berkumpul dan saling bertukar pengalaman dalam menghadapi radikalisme dan kekerasan, sesuai dengan pemahaman masing-masing.
Dari KPI ini akan dihasilkan Deklarasi Banten yang berisi sejumlah rekomendasi terhadap pembinaan pemuda yang akan disampaikan pada sidang tahunan Unesco di Paris.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009