Milan, Italia (ANTARA News/AFP) - AC Milan menghadapi masalah mengejutkan dan jarang terjadi menjelang pertandingan Grup C Liga Champions, Rabu, melawan FC Zurich di San Siro: mereka tidak bisa mencetak gol.
Milan membuka langkah mereka dalam Liga Champions dua pekan lalu dalam kemenangan 2-1 di Marseille berkat dua gol Filippo Inzaghi.
Tetapi hasil itu dan dua gol tersebut telah menutupi apa yang telah menjadi masalah bagi Milan musim ini.
Mereka tidak bisa membobol gawang.
Dalam enam pertandingan Liga mereka hanya menghasilkan tiga gol, dan hanya dua tim terbawah yang mencetak gol kurang dari mereka.
Yang membuat statistik tersebut bahkan tampak lebih buruk adalah fakta bahwa dua dari tiga gol mereka terjadi pada pertandingan pertama mereka musim ini, yang artinya mereka menembus gawang hanya sekali dalam lima pertandingan "scudetto" terakhir mereka.
Demikianlah keadaan genting Milan, bahwa ini lah awal terburuk mereka di depan gawang dalam 28 tahun, sejak mereka mengawali musim 1981/82 dengan hanya satu gol dalam lima pertandingan pertama mereka, sebelum melanjutkan menyelesaikan musim tersebut di zona degradasi, terakhir kali mereka terdegradasi dari Serie A.
Tetapi ini bukan masalah sesederhana tidak mencetak gol, Milan juga tidak bermain dengan baik.
Hasil mereka pada Liga -- dua kemenangan, dua seri dan dua kekalahan dalam enam pertandingan -- sesungguhnya telah menyanjung mereka.
Dua hasil seri mereka, keduanya 0-0, terjadi saat melawan tim yang lebih lemah Livorno dan Bari dan pada keduanya mereka harus berterima kasih kepada kiper Marco Storari yang menghasilkan satu poin itu.
Mereka dibabat 0-4 dalam pertandingan derbi Milan melawan Inter, kalah dari Udinese dan kemenangan tipis mereka atas Siena dan tim papan bawah Bologna tidak diperoleh dari superioritas.
Apa lagi, pelatih Leonardo jelas cemas menjelang pertandingan di Zurich karena tim asal Swiss itu memainkan sistem yang serupa dengan Bari, tim yang bertandang ke San Siro dan mendominasi tujuh kali juara Eropa itu.
"Kami akan menganalisa hal-hal ini ... dan mencari solusi," kata pelatih asal Brazil itu usai pertandingan tersebut.
"Kami perlu lebih cepat. Melawan Bari kami ingin memainkan tipe permainan tertentu tetapi kami tidak berhasil.
"Kami tidak membangun permainan. Pemain-pemain sayap Bari bermain dalam serangan dan pertahanan dan menimbulkan masalah bagi kami.
"Pada Rabu Zurich akan bermain dengan kurang lebih tipe permainan yang sama dan itu akan menjadi masalah dengan situasi kami saat ini."
Masalah pelik lain Milan adalah bahwa mereka terlalu percaya kepada para veteran yang tidak lagi tampil seperti level mereka dulu.
Lini tengah mereka kurang lebih sama seperti yang sudah berlangsung bertahun-tahun dengan Andrea Pirlo, Gennaro Gattuso, Massimo Ambrosini dan Clarence Seedorf semuanya tampak kurang efektif dibanding mereka dulu.
Di belakang Alessandro Nesta dan Kakha Kaladze telah menunjukkan
mudah diserang sementara di depan Filippo Inzaghi berada dalam usia di mana para striker mungkin sudah menggantung sepatu mereka dan Ronaldinho jelas adalah bayang-bayang dari pemain penakluk saat masih berada di Barcelona dulu dan tampaknya tidak pernah mampu menemukan kembali kecepatan dan dinamisasi yang membuatnya dulu sangat tak terbendung.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009