Medan (ANTARA News) - Tim dokter RSU Dr Pirngadi Medan, Selasa, berhasil melakukan operasi Cesar membantu kelahiran bayi kembar empat pasangan Dermawan Boru Manurung dan Suaminya bermarga Siregar warga Jalan Lumban Tanjung, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumut.
Kondisi keempat bayi kembar perempuan yang lahir dalam keadaan normal itu masing-masing dengan berat 2,8 kg panjang tubuh 48 cm, bayi kedua 2,4 kg (45 cm), ketiga 2,2 kg ( 43 cm) dan keempat 2,5 kg (45 cm).
Salah seorang tim dokter yang merawat bayi tersebut, Dr. Leon Agutian SPA mengatakan, kelahiran bayi kembar empat saat itu tergolong langka, umumnya kelahiran bayi kembar hanya dua orang.
Ia mengatakan, salah satu faktor kehamilan ganda umumnya disebabkan gen orang tua maupun keluarga si anak.
Ditegaskan Dr. Leon, proses kelahiran bayi kembar yang saat ini dirawat di ruang Perinatologi rumah sakit tersebut, berjalan normal dan lancar, namun pihaknya akan terus memantau perkembangan bayi kembar itu.
Salah seorang tim dokter lainnya, Dr. Elida R Sidabutar mengatakan, sebelum dilakukan proses persalinan, pihaknya memperkirakan bayi dalam kandungan wanita itu kembar tiga.
"Berdasarkan USG (ultrasonografi) awal, bayi yang dalam kandungan pasien diperkirakan kembar tiga, namun setelah dilakukan operasi ternyata empat orang," katanya.
Ia mengatakan, usia kehamilan sang ibu yang mengandung empat bayi tersebut memasuki 38 minggu.
Megawati Boru Pardede nenek bayi kembar tersebut mengungkapkan, kelahiran bayi kembar empat tersebut merupakan kelahiran ketiga dari anak perempuannya itu, sedangkan anak pertama dan kedua tidak ada yang kembar.
Ia mengatakan, salah seorang dari keluarga mereka ada yang lahir dengan kondisi kembar, namun kelahiran bayi kembar empat merupakan yang pertama dalam keluarganya.
Saat usia kehamilan bayi kembar itu memasuki tiga bulan, ayah dari anak keempat itu tewas dalam kecelakaan lalu lintas.
Ia mengaku, merasa gembira ketika mendengar bayi kembar empat tersebut atau cucunya lahir dalam keadaan sehat. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009