Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Selasa sore turun 10 poin menjadi Rp9.700-Rp9.710 per dolar dibanding hari sebelumnya Rp9.690-Rp9.700, karena pelaku pasar berbalik haluan dengan melepas rupiah di pasar.
Pengamat pasar uang, Edwin Sinaga di Jakarta, Selasa mengatakan, perilaku pelaku pasar yang melepas rupiah dan memburu dolar menjelang penutupan pasar merupakan hal yang biasa yang terjadi dalam perdagangan sehari-hari.
Ini merupakan hal yang biasa dalam kegiatan perdagangan, pelaku pasar suatu saat membeli dan melepas, sesuai dengan keinginannya, katanya.
Menurut dia, pasar uang Indonesia masih belum stabil mengikuti arus positif yang berasal dari bursa Wall Street yang membaik dan diikuti bursa regional yang menguat.
"Kami memperkirakan arus positif itu akan tetap berada di pasar yang akan mendorong rupiah pada hari berikutnya membaik," ucapnya.
Rupiah pada sesi pagi sempat menguat sebesar 15 poin sehingga posisinya berada di bawah angka Rp9.700 per dolar, namun saat ini ada di atas angka tersebut.
Edwin Sinaga yang juga Dirut PT Finan Corpindo Nusa mengatakan, aktifitas perdagangan tidak begitu ramai, karena pelaku masih menunggu data indikator ekonomi AS lainnya yang akan muncul pada pekan ini.
Seperti aktifnya korporasi AS melakukan merger atau akuisisi mendorong bursa Wall Street menguat, katanya.
Rupiah, lanjut dia, sebenarnya masih cukup baik, karena posisi jauh di bawah angka Rp10.000 per dolar.
Karena itu koreksi harga yang terjadi hari ini tidak begitu mengkhawatirkan, ucapnya. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009