Bantuan kemanusiaan di tengah pandemi ini juga masih dapat digunakan untuk saling terlibat dengan angkatan militer dan instrumen pertahanan dari negara-negara di kawasanJakarta (ANTARA) - Hubungan kerja sama pertahanan antarnegara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dapat diperkuat melalui sejumlah cara yang bisa dilakukan di tengah keterbatasan akibat pandemi global COVID-19.
Pengajar Universitas Pertahanan Indonesia, Frega Wenas Inkiriwang, dalam diskusi virtual bertajuk “Talking ASEAN Regional Defence Cooperation amidst COVID-19: Challenges and Opportunities” di Jakarta, Rabu, mengatakan pandemi COVID-19 yang menciptakan disrupsi bagi berbagai sektor juga turut berdampak bagi kerja sama pertahanan di kawasan, termasuk dengan terhambatnya pelaksanaan latihan militer bersama dan pertemuan-pertemuan tingkat tinggi bidang pertahanan.
Namun, dia menjelaskan bahwa masih ada sejumlah upaya yang dapat menjadi cara untuk memperkuat kerja sama pertahanan di kawasan, di tengah tantangan-tantangan tersebut.
“(Salah satunya) saya lihat kita masih memiliki atase pertahanan, dan ini merupakan hal yang bagus. Para atase pertahanan merupakan fasilitator untuk diplomasi dan kerja sama pertahanan,” kata Frega yang juga merupakan kandidat doktor di London School of Economics and Political Science.
Baca juga: Bertemu Menhan UEA, Prabowo ingin kerja sama industri pertahanan
Baca juga: Indonesia-Laos tandatangani kerja sama bidang pertahanan
Dia meyakini bahwa para atase pertahanan dapat memainkan peran yang signifikan dalam menjaga dan memperkuat kerja sama pertahanan di ASEAN di tengah pandemi virus corona yang dapat menghambat sejumlah kegiatan yang dilakukan dalam kerja sama tersebut, seperti latihan militer bersama.
Pertukaran pelajar bidang pertahanan juga disebut sebagai salah satu faktor yang dapat menjaga kerja sama tersebut, karena menjadi salah satu bagian dari interaksi bagi insan pertahanan.
Selain itu, Frega juga mengatakan pertemuan antara pejabat dan pemangku kepentingan pertahanan ASEAN secara virtual menjadi alternatif untuk berbagai acara seperti Pertemuan Pejabat Tinggi Pertahanan ASEAN (ADSOM), atau Pertemuan Menteri Pertahanan ASEAN (ADMM) yang akan datang.
Adanya komitmen strategis untuk berbagi dan berupaya untuk menghadapi permasalahan pandemi secara kolektif, sebagaimana dinyatakan dalam retreatADMM terakhir pada bulan Februari lalu juga menjadi salah satu landasan untuk pertemuan-pertemuan yang mungkin dapat digelar secara virtual, guna memperkuat kerja sama pertahanan.
“Bantuan kemanusiaan di tengah pandemi ini juga masih dapat digunakan untuk saling terlibat dengan angkatan militer dan instrumen pertahanan dari negara-negara di kawasan,” kata dia.
Frega menambahkan bahwa Pusat Kedokteran Militer ASEAN (ACMM) juga telah berupaya untuk berbagi best practices yang juga terlihat dari diskusi-diskusi yang telah dilaksanakan. “Mereka telah berkomitmen untuk terus berbagi hingga nantinya obat untuk COVID-19 ditemukan,” ujarnya.
Baca juga: Kunjungi Prancis, Prabowo perkuat kerja sama pertahanan dan alutsista
Baca juga: Menhan Prabowo lawatan ke China
Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020