Terdapat beberapa parameter yang harus dilakukan, pertama tentunya kita harus menjaga kapasitas rumah sakit supaya tidak terjadi penumpukan sehingga dibutuhkan kapasitas rumah sakit yang bisa mengatasi COVID-19 ini.

Jakarta (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengungkapkan terdapat tiga parameter penting dalam mengendalikan pandemi COVID-19 di masa normal baru atau new normal.

"Terdapat beberapa parameter yang harus dilakukan, pertama tentunya kita harus menjaga kapasitas rumah sakit supaya tidak terjadi penumpukan sehingga dibutuhkan kapasitas rumah sakit yang bisa mengatasi COVID-19 ini," ujar Wakil Ketua Umum Kadin bidang Konstruksi dan Infrastruktur, Erwin Aksa dalam seminar daring di Jakarta, Rabu.

Erwin menambahkan bahwa parameter kedua adalah test, bagaimana melakukan tes sebanyak mungkin setiap hari agar bisa mengetahui jumlah orang yang terinfeksi kemudian melakukan isolasi dan melakukan pelacakan atau tracing terhadap mereka yang pernah melakukan kontak dengan penderita COVID-19.

Baca juga: Kadin : Temuan obat COVID-19 gairahkan pasar ekonomi

Ketiga harus memiliki yang namanya contact tracer, yang merupakan orang-orang yang dibentuk oleh pemerintah untuk mencari orang-orang yang positif COVID-19 kemudian mereka mencari sampai akar-akarnya supaya mereka yang terjangkit COVID-19 bisa diisolasi dan tidak menjangkiti masyarakat lainnya.

"Mengendalikan COVID-19 ini sangat penting. Sebelum kita membuka yang namanya normal baru, kota, provinsi atau yang disebut sebagai pembukaan kembali (reopening). Kita harus terlebih dahulu mengendalikan pandemi COVID-19 ini," kata Wakil Ketua Umum Kadin tersebut.

Dengan demikian penderita COVID-19 yang dirawat dan kemudian diinkubasi, sehingga jumlah kematian akibat pandemi tersebut di Indonesia bisa menurun.

Baca juga: WHO perbarui pedoman COVID-19 setelah 'kabar baik'

Di masa pandemi COVID-19 ini, semua pihak mengetahui bahwa yang harus dijalankan ialah sesuatu yang disiplin, pertama bagaimana COVID-19 ini bisa diatasi oleh pemerintah dengan berbagai cara agar rate of infection atau jangkauan infeksi ini bisa dikendalikan serta angkanya bisa di bawah satu.

Kadin berharap pemerintah memiliki data-data yang kuat untuk bisa mengendalikan pandemi COVID-19 ini.

Kalau ini bisa diatasi barulah memasuki era normal baru. Normal baru ini artinya kebiasaan-kebiasaan yang tadinya tidak biasa menjadi sesuatu hal yang baru.

"Ada tiga hal yang berubah, pertama kita menggunakan masker, kedua melakukan social distancing, dan ketiga selalu rajin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer. Ini tiga hal yang berubah dalam kehidupan kita," ujar Erwin Aksa.

Banyak lagi yang berubah dalam masa normal baru seperti pola belanja, pola pertemuan seperti melalui teknologi webinar. Inilah yang namanya normal baru. Ke depan pertemuan-pertemuan besar diperkirakan akan berubah pada masa normal baru ini.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020