Harga juga diperkuat oleh suhu geopilitik di Timur Tengah setelah produsen utama minyak Iran, Senin, melakukan uji coba peluru kendali yang mampu mencapai target di Israel, kata kalangan analis, sebagaimana dikutip dari AFP.
Kontrak utama minyak jenis light sweet di New York untuk pengiriman November naik dua sen menjadi 66,86 dolar AS per barel.
Sementara itu, harga minyak Laut Utara Brent un5tuk pengiriman November juga naik lima sen menjadi 65,59 dolar per barel.
"Kenaikan di bursa saham AS menolong sentimen di pasar minyak," kata analis dari Commonwealth Bank of Australia dalam laporannya.
Berita terbaru melaporkan bahwa Iran menguji peluru kendali menambah perhatian terhadap resiko geopolitik, yang sedikit mendukung harga minyak, kata mereka.
Iran, produsen minyak mentah ketiga terbesar di dunia yang Senin menguji peluru kendali mengatakan dapat mencapai target di Isreal dan dengan segera menjadi sasaran penjatuhan hukuman dari AS dan negara Barat lainnya.
Washington mengatakan uji coba peluru kendali itu bersifat "provokatif" dan meminta negara republik Islam itu untuk menyetujui "akses yang tak terkekang" atas pembukaan pabrik pengkayaan uranium baru.
Washington dan sekutunya di kawasan itu, Israel, tidak mengesampingkan opsi militer untuk menghentikan langkah nuklir Tehran, yang menurut Barat ditujukan pada pembuatan senjata nuklir sedangkan Iran mengatakan fasilitas itu sepenuhnya untuk tujuan damai.
"Setiap perhatian akibat merebaknya permusuhan dengan segera mengundang perhatian dan terfokus ke selat Hormuz, yang berdekatan dengan Iran, yang dilewati oleh 25 persen dari pasokan minyak dunia," kata John Kilduff dari MF Global.
"Eskalasi dari suhu politik dengan Iran menggarisbawahi bagaimana elemen lain, geopolitik, dari banyak sebab dapat menyebabkan harga mencapai puncak pada 2008, dapat muncu7l lagi dengan tiba-tiba," katanya mengingatkan.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009