Jakarta (ANTARA) - Mengonsumsi makanan bergizi seimbang setiap hari dan disiplin terhadap kebersihan merupakan kebiasaan baru yang diterapkan masyarakat selama pandemi COVID-19.
Direktur Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology Center (SEAFAST), Prof. Dr. Ir. Nuri Andarwulan, Msi menyampaikan bahwa dalam penerapan kebiasaan mengonsumsi makanan sehat memiliki dua komponen utama yakni makan dengan gizi seimbang dan memperhatikan keamanan pangan.
Dalam menjaga keamanan pangan, setidaknya ada lima hal yang harus diterapkan oleh masyarakat, sesuai dengan standar WHO dan BPOM di Indonesia.
Pertama, cucilah tangan, peralatan masak dan bahan makanan segar sebelum mengolah makanan.
Baca juga: Go Food pastikan keamanan pangan dengan terapkan protokol kesehatan
Baca juga: Padang ingatkan pemilik rumah makan murah perhatikan keamanan pangan
Hal tersebut berfungsi untuk menghindari adanya droplet yang menempel pada sayuran atau bahan pangan lainnya. Mencuci tangan juga harus dilakukan setiap saat, tidak hanya saat ingin makan atau pulang dari bepergian saja.
"Yang kedua, pisahkan bahan pangan mentah dan yang sudah dimasak. Banyak bahaya dari mikroba-mikroba yang terdapat pada pangan mentah yang menjadi penyebab penyakit lain. Kalau dicampur, yang sudah dimasak bisa terkontaminasi," kata dr. Nuri dalam Kelas Jurnalis Nestle Indonesia, Rabu.
Ketiga, masaklah bahan makanan hingga benar-benar matang. Proses memasak ini dapat membunuh virus dan kuman yang menempel pada bahan pangan.
"Masak dapat membunuh mikroorganisme. Misalnya, dalam sebuah panci yang memasak itu orang tanpa gejala, terus dia mengeluarkan droplet ke dalam panci. Masak dengan air yang mendidih akan membunuh mikroorgani itu," jelas dr. Nuri.
Kunci keempat adalah menyimpan makanan sesuai dengan suhu aman yang dianjurkan. Misalnya, dalam produk frozen food, biasanya tertera anjuran untuk menyimpan makanan pada suhu tertentu.
Terakhir adalah selalu gunakan air dan bahan makanan yang aman, yang bebas dari cemaran fisik (kerikil, steples), biologis (rasak dan bau menyimpang), kimia berbahaya (pestisida, herbisida), dan menggunakan air jernih yang tidak berbau dan berasa.
Baca juga: Tiga tahap menjaga keamanan pangan dari kontaminasi bakteri
Baca juga: Nafsu makan bisa dikontrol dengan kebiasaan makan
Baca juga: 5 langkah cegah "foodborne disease" bagi balita
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020