Polda upayakan kapal penyelundup berkecepatan tinggi jadi inventaris

Barang bukti berupa kapal berkecepatan 60—70 knot ini diupayakan jadi inventaris Polda Kepulauan Babel.

Pangkalpinang (ANTARA) - Kepolisian Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengupayakan barang bukti kapal penyeludupan minuman keras sebanyak 9.611 botol yang berkecepatan tinggi menjadi inventaris polda setempat guna memperkuat pengawasan dan pengamanan laut di daerah itu.

"Barang bukti kapal ini memiliki tujuh mesin dengan kecepatan 60 hingga 70 knot," kata Kapolda Kepulauan Babel Irjen Pol. Anang Syarif Hidayat saat pemusnahan barang bukti ribuan botol minuman keras impor di Pangkalpinang, Rabu.

Ia berharap Kementerian Keuangan untuk menyetujui barang bukti kapal berkecepatan 60—70 knot ini menjadi inventaris Polda Kepulauan Babel sehingga kekuatan kepolisian makin baik untuk mencegah tindak kejahatan di laut.

"Kami bahkan TNI AL belum memiliki kapal berkecepatan tinggi seperti itu," katanya.

Oleh karena itu, Polda telah meminta Kejati Kepulauan Babel untuk membantu agar barang bukti kapal dari tindak kejahatan penyeludupan minuman keras ini dapat menjadi inventaris kepolisian daerah ini.

"Proses untuk menjadikan barang bukti ini melalui Kementerian Keuangan," katanya menjelaskan.

Kepala Kejati Kepulauan Babel Ranu Mihardya menyatakan siap membantu Polda untuk menjadikan barang bukti kapal penyeludupan minuman keras ini sebagai inventaris kepolisian.

"Saya akan segera menyampaikan permohonan Kapolda ini ke Kejaksaan Agung dan Kejagung ke Kementerian Keuangan untuk bisa dijadikan barang bukti kapal ini sebagai alat penangkapan pelaku tindak kejahatan di laut," katanya.

Sementara itu, Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman Djohan mendukung upaya Polda untuk menjadikan barang bukti kapal berkecepatan tinggi ini sebagai inventaris kepolisian daerah setempat.

"Kami akan segera menyampaikan hal ini ke pemerintah pusat," kata Gubernur Erzaldi Rosman Djohan.

Dengan adanya kapal canggih ini, lanjut dia, pihaknya tidak akan dilecehkan lagi oleh penyelundup atau orang yang berbuat kejahatan di daerah ini.