Klaten (ANTARA) - BPJAMSOSTEK (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan) di tengah pandemi COVID-19 telah menyediakan berbagai kanal yang dapat digunakan oleh peserta melalui protokol Layanan Tanpa Kontak Fisik (Lapak Asik) untuk mempermudah pelayanan.
Lapak Asik tersebut yang terdiri dari kanal online, offline dan kolektif yang telah diperkenalkan sejak Maret 2020 melalui kanal online antrian.bpjsketenagakerjaan.go.id, yang terus disempurnakan," kata Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto, saat meninjau pelayanan normal baru di Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Klaten, Rabu.
Bahkan, kata Agus Susanto, kini peserta yang mengalami kesulitan mengakses Lapak Asik online, dapat dilayani langsung di kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan di seluruh Indonesia, karena juga memiliki kanal offline, tetapi dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.
"Secara online totalitas dilayani melalui daring baik mulai pendaftaran, mengunggah data, kemudian verifikasi atau validasi wawancara, hingga pembayaran lewat online melalui transfer ke bank," kata Agus Susanto.
Baca juga: Pakar : Teknologi bantu pelayanan publik selama pandemi COVID-19
Baca juga: BPJAMSOSTEK sesuaikan layanan tanpa kontak fisik untuk Jakarta
Jika ada peserta yang tidak bisa masuk secara online, kata Agus Susanto, dibuka layanan offline melalui kantor cabang-cabang, peserta datang langsung, dilayani secara maksimal, tetapi harus mematuhi regulasi pemerintah daerah setempat tentang protokol kesehatan.
"Kami datang meninjau ke kantor cabang di Indonesia termasuk Kantor BPJS Ketenagakerjaan Klaten di Jateng ini, untuk memastikan protokol kesehatan dijalankan dengan benar dan disiplin dalam pelayanan masyarakat," kata Agus.
Pihaknya juga memastikan bahwa seluruh kantor cabang di Indonesia meski di tengah keterbatasan karena pandemi COVID-19, pelayanan perjalan dengan baik.
Agus Susanto menjelaskan Lapak Asik offline tersebut tetap tidak mempertemukan petugas atau operator dengan peserta secara langsung. Kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan menyediakan bilik-bilik yang dilengkapi layar monitor yang terhubung dengan petugas secara video conference untuk kebutuhan komunikasi dan verifikasi data.
"Metode ini ada di setiap petugas 'Customer Service Officer' (CSO) yang mampu melayani empat hingga enam orang sekaligus dalam waktu bersamaan, sehingga metode pelayanan ini disebut 'One to Many'," katanya.
Menurut dia, dengan metode One To Many tersebut kemampuan produksi untuk menyelesaikan klaim meningkat lima kali lipat dan'phsycial distancing tetap terjaga. Pihaknya saat ini sudah implementasikan hampir di seluruh cabang BPJS Ketenagakerjaan seluruh Indonesia, terutama untuk kantor-kantor yang punya ruang memadai.
Selain itu, BPJS Ketenagakerjaan juga memberikan kemudahan klaim bagi peserta melalui kanal Lapak Asik kolektif. Fasilitas ini ditujukan kepada perusahaan skala besar dan menengah yang terpaksa melakukan PHK kepada minimal 30 persen tenaga kerjanya.
Dengan adanya klaim kolektif ini, pihak perusahaan dapat mengakomodir klaim seluruh karyawan yang ter-PHK dengan menunjuk satu orang perwakilan.
"Pada awal Juni ini, dampak pandemi COVID-19, secara nasional klaim peserta telah mencapai angka di atas 921 ribu kasus dan akan terus meningkat," katanya.
Pada acara peninjauan ke Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Klaten tersebut Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto, didampingi Direktur Pelayanan, Krishna Syarif, Direktur Perencanaan Strategis dan Teknologi Informasi, Sumarjono, Deputi Direktur Bidang Hubungan Antar Lembaga Irvansyah Utoh Banja, serta Kepala Bidang Kepesertaan selaku Pps Kepala Kantor Cabang Klaten, Elies Diah Ayu Arwanti.*
Baca juga: DJSN dorong BPJAMSOSTEK gencar sosialisasi pelayanan era normal baru
Baca juga: 921 ribu tenaga kerja telah ajukan klaim JHT ke BPJAMSOSTEK
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020