London (ANTARA News) - Pengusaha Indonesia mengadakan pertemuan bisnis dengan pengusaha Slovakia yang tergabung dalam Badan Pengembangan Perdagangan dan Investasi Slovakia (SARIO) dan Kamar Dagang Indonesia-Slovakia (SIOK) yang digelar KBRI Bratislava.

Sekretaris Satu pensosbud KBRI Slovakia Wanton Saragih Sidauruk kepada koresponden ANTARA News London, Senin, mengatakan, perusahaan papan atas Indonesia mengadakan misi bisnis ke Slovakia sejak tanggal 22 hingga 28 September.

Dalam pertemuan bisnis, Dubes RI untuk Slovakia Harsha E. Joesoef, dalam sambutan singkatnya menyampaikan terbukanya peluang dan potensi kerja sama bisnis yang dapat digali dan dikerjasamakan oleh kedua negara.

Dikatakan dengan pendapatan per kapita Slovakia yang mencapai 20 ribu dolar AS, masyarakat Slovakia memiliki daya beli cukup tinggi terhadap produk-produk Indonesia.

Rata-rata pertumbuhan ekonomi Slovakia pada kurun 2007 sampai 2008 mencapai di atas delapan persen per tahun, tertinggi di Eropa.

Sementara itu, Juraj Sumichrast dari SARIO menyatakan posisi geografis Slovakia yang strategis di jantung Eropa, bila disatukan dengan negara sekitarnya seperti Austria, Ceko, Hongaria, Polandia, Ukraina, Romania Croatia, dan Bulgaria dapat menjadi pangsa pasar cukup besar dengan potensi sekitar 300 juta orang.

Perusahaan papan atas Indonesia mengadakan misi bisnis ke Slovakia sejak tanggal 22 hingga 28 September antara lain Mucki P.L. Tan dari PT. Rodamas, Ipung Kurnia dari PT. Hero Group, Husodo Angkosubroto dari PT. Gunung Sewu Kencana, Pino Iskandar dari PT. Conbloc Infratenco.

Selain itu juga Jimmy Masrin dari PT. Lautan Luas Tbk, Iman Loebis dari PT Java Motor dan Indriani Ismail dari Yogen Fruz serta Timur Sukirno dari Hadiputranto, Hadinoto & Partners.

Para pengusaha Indonesia tersebut mengadakan acara temu bisnis dengan 25 perusahaan Slovakia berskala menengah-atas antara lain Drevona holding, Kerametal a.s., DMD. Group, GBT Slovakia, Rona, a.s., Radington Industrial consulting.

Menurut Wanton Saragih Sidauruk, melihat peluang dan potensi yang ada, pertemuan bisnis kali ini lebih difokuskan untuk penjajakan kerja sama bidang pertanian, industri pertahanan, energi, retails, konstruksi dan kimia.

Dikatakannya Sandiaga Uno dari Saratoga Capital sebelumnya melakukan pertemuan bisnis dengan pihak Slavia Capital, Slovakia untuk menjajaki kerja sama pengembangan CPO sebagai bahan bio energy di Slovakia.

Saat ini nilai perdagangan bilateral Indonesia dan Slovakia belum maksimal bila dilihat dari potensi yang ada, ujarnya.

Pada 2008 volume perdagangan kedua negara naik dari 113,14 juta Euro menjadi 133,04 juta Euro dimana nilai ekspor Indonesia naik dari 108,99 juta Euro menjadi 123,54 juta Euro.

Komoditas Indonesia masuki pasar Slovakia antara lain produk makanan, alas kaki, elektronik, timah, plastik, pakaian, tekstil, produk kayu termasuk arang, furniture, peralatan musik, bahan kimia organik, mesin dan peralatan mekanik, tembakau, buah-buahan, kopi, teh, serta palawija.

Pertemuan yang sama dijadwalkan akan diadakan sekitar Januari tahun depan, Wanton Saragih Sidauruk. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009