Berlin (ANTARA News/AFP) - Angela Merkel meraih mandat kedua kali dalam pemilihan di Jerman Minggu untuk memimpin aliansi baru tengah-kanan, demikian hasil penghitungan sementara menunjukkan.
"Kita telah mencapai tujuan dengan meraih suara mayoritas untuk membentuk pemerintahan baru," kata Merkel kepada para pendukungnya yang bersuka ria di Berlin. "Saya ingin menjadi kanselir semua warga Jerman untuk membawa perbaikan bagi negeri kita."
Hasil awal yang disiarkan televisi menunjukkan blok Uni Kristen (CDU/CSU) yang konservatif pimpinan Merkel, 55, meraih 33,5 persen suara.
"Para pemilihan telah memberikan suara, dan hasilnya merupakan hari getir bagi Demokrasi Sosial di Jerman," kata Menteri Luar Negeri Frank-Walter Steinmeier, saingan Merkel dari kubu Sosial Demokrat (SPD), kepada para pemilih yang kesal. "Tak ada cara lain untuk berkata, ini merupakan kekalahan yang getir."
SPD, mitra yunior dalam "koalisi besar" Merkel meraih antara 22 dan 23 persen -- angka terburuk mereka sejak Perang Dunia II -- dan akan beroposisi setelah 11 tahun dalam pemerintahan.
Mitra-mitra yang disukai Merkel, Demokrat Bebas (FDP) yang pro bisnis, meraih hampir 15 persen suara. Dengan demikian mereka akan kembali ke pemerintahan untuk pertama kali sejak 1998.
Dengan hasil mayoritas, Merkel, pemimpin wanita pertama Jerman dan satu-satunya kanselir dari timur yang bekas komunis, akan memimpin lagi untuk masa empat tahun.
Berdasarkan penghitungan hasil pemilihan yang rumit di Jerman, gabungan suara kubu Merkel dan mitranya yang mencapai 48 persen sudah cukup menempatkan mereka di posisi teratas.
Koalisi tengah-kanan pernah memerintah Jerman selama 28 dari 60 tahun sejak republik pasca perang itu didirikan. Keduanya terbiasa dalam konstalasi politik Jerman.
Pemimpin FDP Guido Westerwelle sekarang bertujuan menjadi wakil kanselir dan menteri luar negeri.
Dalam jajak pendapat menjelang pemilihan, Merkel tetap berada di atas Steinmeier, 53.
Merkel, yang oleh majalah Forbes disebut sebagai wanita paling berpengaruh di atas planet selama empat tahun pemerintahan, mengatakan Jerman yang merupakan eksporter nomor dua terbesar di dunia dan dilanda krisis global memerlukan satu pemerintahan tengah-kanan guna mengakhiri penurunan ekonomi pasca-perang.
Koalisi baru Merkel akan menghadapi sejumlah masalah domestik seperti pengangguran, perawatan kesehatan, pendidikan dan sistem keamanan sosial yang perlu direformasi.
Di luar negeri, tantangan utama adalah Afghanistan, tempat Jerman telah mengerahkan sekitar 4.200 serdadu di bawah pimpinan NATO yang bertempur selama delapan tahun melawan Taliban.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009