“Sebagai tetangga dan mitra jangka panjang, Indonesia dan Australia berada dalam posisi yang baik untuk mengatasi tantangan ini bersama-sama,” kata Duta Besar Australia untuk Indonesia Gary Quinlan melalui keterangan tertulis, Selasa.
WHO adalah mitra kunci untuk Australia dan Indonesia. Dengan dana baru ini, WHO dan Indonesia akan bekerjasama untuk memperkuat laboratorium Indonesia, meningkatkan cara Indonesia mengumpulkan dan menggunakan informasi kesehatan, dan membantu melindungi pasien dan petugas kesehatan di fasilitas kesehatan.
"Mendukung upaya keamanan kesehatan kritis langsung Indonesia, dalam kemitraan dengan WHO, adalah hal mendasar untuk memastikan pemulihan kawasan kami,” tutur Gary.
Menurut Perwakilan WHO untuk Indonesia Dr. N. Paranietharan, selama dua tahun ke depan badan PBB itu akan bekerja dengan pemerintah Indonesia untuk mencapai perbaikan kebijakan dan prosedur nasional untuk dapat lebih baik menanggapi keadaan darurat kesehatan masyarakat.
“Dengan dukungan dari Kementrian Luar Negeri dan Perdagangan Australia, WHO akan dapat memastikan dukungan penting diberikan terhadap kesiapan sistem kesehatan, termasuk meningkatkan pengawasan nasional dan sistem deteksi kasus, dan memperkuat kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi,” kata dia.
Lebih jauh, Paranietharan menyampaikan bahwa dampak penuh COVID-19 masih berlangsung secara global dan kemungkinan akan terasa untuk waktu yang lama.
Karena itu, Australia dan WHO terus bermitra dengan Indonesia untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan kesehatan dan kemanusiaan untuk mengurangi dampak COVID-19 pada masyarakat dan melindungi yang paling rentan.
Baca juga: Australia serukan penyelidikan virus, Indonesia fokus tangani COVID-19
Baca juga: Darurat COVID-19, Australia pulangkan sementara dubesnya di Indonesia
Baca juga: Peneliti Indonesia-Australia kembangkan vaksin rotavirus RV3-BB
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020