"Jika dilihat dari jumlah perusahaan yang melakukan permohonan pencatatan saham yaitu 20 perusahaan dalam pipeline BEI saat ini, bisa dilihat masih besarnya kepercayaan dan optimisme para pengusaha di Indonesia akan cepatnya pemulihan perekomian dan juga terhadap pasar nodal Indonesia," ujar Nyoman di Jakarta, Selasa.
Saat ini telah terdapat 28 perusahaan tercatat yang mencatatkan sahamnya di BEI dari periode Januari 2020 hingga 15 Juni 2020 dan sudah ada 20 perusahaan potensial yang sedang mengantri untuk melantai di bursa dan saat ini menjadi pipeline pencatatan saham BEI.
Baca juga: IHSG menguat tajam, terkerek optimisme pasar akan pulihnya ekonomi
Adapun rinciannya yaitu sebanyak tujuh perusahaan berasal dari sektor perdagangan, jasa, dan investasi, lima perusahaan dari sektor properti, real estate dan konstruksi bangunan, dan delapan perusahaan lainnya merupakan perusahaan yang bergerak pada sektor pertanian, industri dasar dan kimia, keuangam, serta industri barang-barang konsumsi.
Selain itu, terdapat 27 "issuer" yang akan menerbitkan 31 emisi obligasi atau sukuk yang berada dalam pipeline di BEI.
"Selain itu, kepercayaan dan optimisme juga muncul dari para investor yang ditunjukkan dari pemulihan IHSG," ujar Nyoman.
Baca juga: Analis: Skenario "new normal" beri optimisme pelaku pasar
IHSG hari ini ditutup menguat 170,12 poin atau 3,53 persen ke posisi 4.986,46. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 36,18 poin atau 4,89 persen menjadi 776,03.
Nyoman menambahkan, BEI sangat mengapresiasi para calon perusahaan tercatat, perusahaan tercatat dan juga investor, serta stakeholder lainnya yang turut serta membangun dan memberikan kepercayaan kepada pasar modal Indonesia, terutama di era pandemi COVID-19.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020