Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menawarkan kesempatan investasi di bidang listrik dan pertanian kepada sekitar 200 pengusaha Amerika Serikat (AS).

Dalam salinan pidato Presiden pada acara forum bisnis di Hotel Four Season, Boston, AS, pada Sabtu 26 September 2009 yang diterima ANTARA News dari Sekretariat Presiden di Jakarta, Minggu, Presiden Yudhoyono memaparkan keberhasilan Indonesia mengatasi krisis keuangan global dan memperbaiki iklim investasi.

Presiden menekankan setelah goncangan krisis keuangan dunia, ekonomi Indonesia tetap stabil dan dapat kembali ke angka pertumbuhan enam persen seperti sebelum masa kriris atau bahkan lebih dari angka tersebut.

Dalam pidatonya, Presiden menjelaskan program prioritas yang akan dijalankan pemerintah Indonesia selama lima tahu ke depan di bawah kepemimpinannya.

Presiden berharap sumbangan dan keterlibatan pengusaha AS dalam program prioritas tersebut karena menyediakan kesempatan untuk berinvestasi.

Listrik

Salah satunya, menurut Kepala Negara, adalah di bidang tenaga listrik yang di bawah peraturan baru membolehkan sektor swasta untuk berinvestasi tidak hanya pada pembangunan tenaga listrik, tetapi juga pada transmisi dan distribusi tenaga listrik.

"Parlemen kami juga telah meloloskan peraturan tentang zona ekonomi khusus yang memungkinkan pemerintah mengembangkan zona ekonomi dan kegiatan ekonomi yang akan ditunjang oleh kebijakan dan insentif yang tepat," tuturnya.

Presiden juga menyebutkan salah satu program prioritas pemerintah adalah membangun sarana infrastruktur dengan pola kerjasama yang melibatkan sektor swasta.

Sehingga, lanjut dia, kesempatan berinvestasi dan melakukan bisnis di Indonesia kini tidak hanya di kota-kota besar di Pulau Jawa tetapi di seluruh wilayah Indonesia.

Ia juga menyebutkan salah satu sektor yang menjadi prioritas selama lima tahun ke depan adalah industri pertanian.

"Ada beberapa kesempatan baru dalam berbagai sektor yang akan menjadi prioritas, termasuk industri pertanian. Kami juga akan fokus meningkatkan kompetisi di sektor industri, mempercepat perkembangan sektor pariwisata, dan sektor jasa lainnya," kata Presiden.

Untuk itu, lanjut dia, Indonesia terus menerus berupaya memperbaiki iklim investasi dengan cara menghilangkan segala hambatan seperti memperpendek waktu birokrasi dan memperbaiki kebijakan di bidang investasi.

"Di bawah pemerintahan yang sekarang, kami telah memulai reformasi birokrasi di beberapa kementerian, termasuk Departemen Keuangan dan Badan Pertanahan Nasional. Proses reformasi birokrasi ini ditargetkan selesai pada 2011," jelasnya.

Presiden juga mempromosikan sumber daya manusia Indonesia dengan komposisi penduduk saat ini hampir 50 persen berusia di bawah 29 tahun.

"Indonesia memiliki tenaga kerja muda dan produktif, dengan hampir 50 persen penduduk berusia di bawah 29 tahun. Hal ini merupakan keuntungan bagi masa depan Indonesia dan kami akan berinvestasi di bidang pendidikan dan program produktivitas lainnya yang akan meningkatkan kualitas tenaga kerja dan sumber daya manusia," tuturnya.

Presiden menyebutkan salah satu target pembangunan Indonesia saat ini adalah di bidang industri kreatif seperti film, animasi, musik, dan barang kerajinan, yang diperkirakan telah menyumpang 6,3 persen dari produk domestik bruto.

Dalam penutup pidatonya, Presiden menyampaikan lima tahun terakhir di bawah kepemimpinannya Indonesia telah mencapai perkembangan mengagumkan, bahkan melebihi dari yang diharapkan.

"Sekarang ada keyakinan yang baru di Indonesia, kami memiliki demokrasi yang lebih sehat dan kuat, dan Indonesia memiliki hubungan yang lebih baik, lebih dimengerti oleh dunia," ujarnya.

Presiden menyampaikan keyakinannya bahwa lima tahu ke depan di bawah kepemimpinannya pada periode yang kedua, Indonesia dapat mencapai keadaan yang lebih baik lagi.

Pidato Presiden Yudhoyono di forum bisnis pengusaha AS diselenggarakan atas kerja sama antara Kamar Dagang dan Industri (Kadin ) Indonesia dan Amerika Serikat.

Acara tersebut merupakan salah satu kegiatan dari rangkaian kunjungan Presiden Yudhoyono di AS untuk menghadiri pertemuan G20 di Pittsburgh. Setelah dua hari berada di Pittsburgh, Presiden melanjutkan lawatan ke Kota Boston.

Selain menghadiri forum bisnis, di Boston Presiden juga akan memberikan kuliah umum di Universitas Harvard.

Kepala Negara beserta rombongan dijadwalkan tiba kembali di tanah air pada 30 September 2009. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009