mengukur seberapa besar risiko masyarakat terpapar virus serta kondisi psikologis masyarakat
Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 340 relawan Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) tersebar di 13 provinsi dan 34 kabupaten/kota mempromosikan pencegahan penularan virus corona jenis baru di tengah masyarakat melalui spanduk dan mobil keliling.
"Sosialisasi melalui spanduk yang memuat materi-materi edukasi tentang COVID-19 dipasang di tempat-tempat yang mudah dilihat oleh masyarakat seperti lingkungan amal usaha Muhammadiyah (AUM) dan ruang publik lainnya," kata Ketua MCCC Agus Samsudin kepada wartawan di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan program sosialisasi itu juga didukung Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) Australia.
Mobil promosi, kata dia, beroperasi di 34 kabupaten/kota memberi sosialisasi kepada masyarakat untuk terus melaksanakan pencegahan penularan COVID-19 dengan menerapkan protokol kesehatan yang sudah dianjurkan oleh pemerintah maupun banyak pihak lainnya.
Baca juga: Relawan Muhammadiyah sosialisasi antisipasi penularan COVID-19
Baca juga: NU dan Muhammadiyah Jatim apresiasi BIN dan peneliti Unair
"Sasaran mobil penerangan tersebut adalah tempat-tempat keramaian seperti pasar, jalan-jalan dan pemukiman warga," kata dia.
Sementara itu, dia mengatakan MCCC meluncurkan Sikuvid-Sikevid untuk mengantisipasi kecemasan yang meningkat akibat pertambahan jumlah kasus positif COVID-19. Alat tersebut difungsikan sebagai alat untuk mengukur kondisi kesehatan fisik dan psikis masyarakat.
"Alat ini dibuat karena program preventif promotif dan kuratif yang muncul di lapangan untuk mengukur seberapa besar risiko masyarakat terpapar virus serta kondisi psikologis masyarakat," kata dia.
"Alat ini juga dapat digunakan para relawan untuk memudahkan mereka memetakan kondisi masyarakat terkait risiko terpapar virus dan risiko kecemasan," katanya.
Baca juga: Kemensos gandeng Pemuda Muhammadiyah salurkan bansos COVID-19
Baca juga: Mensos memastikan penerima bansos lewat ormas tidak akan ganda
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020