"Saya banyak menerima keluhan kalau banyak pasien yang sembuh dari COVID-19 aktivitas ekonominya terhenti," kata Bupati Banyumas Achmad Husein saat mengunjungi warga RT 07 RW 04 di Kelurahan Kober, Kecamatan Purwokerto Barat, Banyumas, Selasa.
Selain terkendala modal usaha, dia mengatakan, penyintas COVID-19 kesulitan memulai kegiatan usaha karena sebagian orang merasa takut berinteraksi dengan orang yang pernah terpapar virus corona penyebab penyakit tersebut.
"Pemulihan orang yang pernah terpapar COVID-19 tidak gampang. Mereka yang berdagang sekarang juga seret usahanya, bahkan ada yang berhenti total, ada yang tadinya jadi pegawai juga tidak bisa kerja lagi, tentu ini menjadi perhatian pemerintah membantu pemulihan secara bertahap. Maka saya minta jangan kucilkan mereka, kita bantu sebisanya," katanya.
Pemerintah Kabupaten, menurut dia, mengupayakan pemberian bantuan berupa pelatihan keterampilan kerja serta pemberian pinjaman bergulir yang tidak memberatkan untuk penyintas COVID-19.
Ia meminta para penyintas COVID-19 di Kelurahan Kober mengusulkan bantuan yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan usaha mereka kepada pemerintah kabupaten.
"Mereka yang paham apa saja yang dibutuhkan untuk menunjang usahanya. Kita latih kemudian mereka punya keahlian, tentunya bisa memroduksi barang yang bisa dijual dan kami juga siap bantu memasarkan produknya. Intinya, kami ingin bantu pulihkan para penyintas COVID-19 agar kehidupannya bisa kembali normal," katanya.
Bungkus Susanto, warga Kelurahan Kober yang sudah sembuh dari COVID-19, berharap bisa mendapatkan bantuan pelatihan keterampilan dan modal kerja.
"Pak Bupati, saya ini jualan es kelapa muda di stasiun. Sebelum terkena COVID-19, alhamdulillah lumayan laris, tapi setelah orang pada tahu saya terkena penyakit ini, mereka pada takut, mendekat saja enggak mau, apalagi beli dagangan saya," katanya.
Baca juga:
Warga terdampak COVID-19 di Banyumas terima bantuan beras
Belasan orang disidang karena tak pakai masker di Banyumas
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020