Pittsburgh, Pennsylvania (ANTARA News) - Sebuah pertemuan puncak (KTT) Kelompok dari 20 ekonomi terkemuka (G20), Jumat menyetujui rencana untuk memberdayakan negara-negara berkembang di dunia dan mendorong pemulihan yang berkelanjutan.
AFP melaporkan bahwa pada KTT dua hari di bagian timur kota Pittsburgh Amerika Serikat, G20 menyetujui :
- G20, yang menyatukan negara-negara maju dan berkembang merupakan 90 persen dari ekonomi global, akan menggantikan Kelompok Delapan (G8) dari negara-negara kaya di dunia sebagai forum unggulan.
- Negara-negara berkembang akan menerima atau menanggung sedikitnya lima persen dari hak suara pada Dana Moneter Internasional (IMF).
- G20 akan berkoordinasi untuk menemukan waktu yang tepat untuk mengurangi langkah-langkah stimulus sebagai bagian dari upaya untuk "mengembalikan pertumbuhan dunia menjadi tinggi, berkelanjutan dan seimbang." Para menteri keuangan menteri bertemu pada November.
- Kompensasi "berlebihan" bagi para eksekutif di sektor perbankan akan diakhiri karena mendorong risiko. G20 menentang jaminan bonus multi-tahun, mendesak transparansi yang lebih besar dan menyerukan Dewan Stabilitas Keuangan G20 untuk mengusulkan langkah-langkah baru pada Maret 2010.
- G20 akan membuat pentahapan peraturan baru untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas modal bank, yang dipandang sebagai kekurangan utama dalam krisis ekonomi global. G20 menetapkan tujuan pengembangan aturan pada akhir tahun 2010 dan ngimplementasikannya pada akhir 2012.
- Otorotas akuntansi internasional harus meningkatkan standar global pada Juni 2011 untuk mengurangi variasi antara negara ekonomi utama.
- Pemerintah harus menghilangkan bebas pajak (tax havens) pada Maret 2010 atau menghadapi konsekuensi.
- G20 akan memulai sistem pengkajian yang tajam di mana para ekonom di masing-masing negara anggota dapat memberikan saran kebijakan kepada orang lain. Mereka sepakat untuk membentuk modalitas pada November dengan tujuan untuk mereka memulai pada Februari 2010.
Juga mengambil bagian dalam G20 adalah Uni Eropa, diwakili oleh Presiden Swedia saat ini.
Perdana Menteri Spanyol dan Thailand, yang merupakan ketua saat ini Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), mengambil bagian sebagai pengamat seperti yang dilakukan menteri keuangan Singapura, yang kini memimpin Forum Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik. (*)
Pewarta: Ricka Oktaviandini
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009