Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menginginkan agar Liga Berjenjang Piala Kemenpora bisa menjadi fondasi kuat untuk pembinaan serta perkembangan persepakbolaan nasional.
"Liga Berjenjang Kemenpora ini akan kita perkuat lagi, karena kita punya Inpres percepatan persepakbolaan nasional yang menjadi dasar kuat untuk mengembangkan sepak bola Tanah Air," ujar Zainudin Amali dalam rapat virtual yang dipantau di Jakarta, Senin.
Menpora mengatakan tanpa adanya kompetisi ketat sejak usia dini, sulit bagi Indonesia untuk menghasilkan pemain-pemain yang berkualitas. Ia yakin jika calon pemain sudah dipupuk sejak dini, maka akan menghasilkan timnas Indonesia yang memiliki daya saing tinggi.
Baca juga: Liga Berjenjang Piala Menpora diundur hingga 2021
Piala Berjenjang Kemenpora ini, kata dia, bukan sebagai pesaing dari kompetisi yang sudah dijalankan PSSI. Namun sebagai wadah bagi sekolah sepak bola (SSB), hingga sekolah formal yang memiliki tim dari seluruh wilayah Indonesia agar memiliki kompetisi yang kompetitif di usia dini.
"Kita harus konsentrasi pada pembinaan usia dini, kita sudah mempersiapkan untuk membuat fondasi seluruh cabang olahraga untuk pembinaan usia dini bisa berprestasi dan lebih baik," kata dia.
Baca juga: Kompetisi nasional diharapkan bisa adopsi protokol negara lain
Di satu sisi, penyelenggaraan Piala Berjenjang Kemenpora ini bisa menjadi medium bagi SSB maupun sekolah untuk "menawarkan" kepada para pencari bakat klub-klub liga Indonesia perihal kemampuan para anak didiknya.
"Artinya mereka berkesempatan untuk tampil bersama klub-klub liga Indonesia. Karena saat kompetisi usia berjenjang dimulai pasti akan ada para talent scouting yang memantau mereka," kata dia,
Liga Berjenjang ini merupakan salah satu program dari Kemenpora untuk membentuk kompetisi bagi pelaku sepak bola mulai dari kelompok umur U-12, U-14, U-16 tahun, serta mahasiswa yang menjangkau seluruh wilayah di Indonesia.
Adapun pesertanya berasal dari sekolah sepak bola (SSB), akademi klub Liga 1, sekolah formal, dan universitas. Mereka akan berkompetisi mulai dari tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan nasional. Pemain-pemain potensial yang tembus di level nasional berkesempatan membela tim nasional pelajar.
Baca juga: SKO Kemenpora berencana fokuskan ke lima cabang olahraga Olimpiade
Baca juga: Kemenpora terbitkan protokol kegiatan olahraga nasional
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020