Jakarta (ANTARA News) - Usai mengalahkan sesama rekannya di pelatnas Cipayung Sony Dwi Kuncoro, Simon Santoso berkeinginan untuk "membalas dendam" atas Taufik Hidayat dalam semifinal Jepang Terbuka Super Series.
"Tentu saja saya ingin mengalahkan dia, karena saya kalah dari dia pada semifinal dua tahun lalu," katanya seperti dikutip AFP, usai mengalahkan Sony dalam perempat-final Jepang Terbuka Super Series, Jumat.
Simon akan melawan unggulan keempat, mantan teman latihan di Pelatnas, Taufik Hidayat yang bangkit dari ketinggalan untuk menyudahi perlawanan pemain Korea, unggulan keenam Park Sung Hwan 12-21, 28-26, 21-15.
Semifinal tunggal putra lainnya dalam turnamen Super Series kedelapan tahun ini, mempertemukan pemain China Bao Chunlai dengan unggulan delapan asal Vietnam Nguyen Tien Minh.
Bao melangkah ke babak empat besar setelah memenangi pertarungan melawan unggulan ketiga Peter Gade dari Denmark 21-17, 21-14, sedang Nguyen menyisihkan pemain Jepang Kazuteru Kozai 21-14, 21-16.
Soal pertemuan dengan Simon, Taufik mengatakan Simon saat ini sedang dalam puncak penampilannya, namun ia yakin masih punya peluang untuk meraih kemenangan.
"Dia sedang bagus juga, tapi ada peluang untuk menang," kata juara Olimpiade Athena 2004 itu.
Sedangkan Simon sendiri kalah ditangan Taufik pada semifinal kejuaraan yang sama dua tahun lalu.
Usaha Sony Dwi Kuncoro mempertahankan gelar yang ia raih tahun lalu berakhir saat unggulan kelima itu disingkirkan teman latihannya di Pelatnas, Simon Santoso pada perempatfinal Jepang Terbuka Super Series, Jumat.
Dalam pertandingan selama 49 menit di Tokyo Metropolitan Gymnasium itu, Simon yang sehari sebelumnya menundukkan peringkat satu dunia Lee Chong Wei dari Malaysia, menang 21-16, 21-17 atas semifinalis Kejuaraan Dunia itu.
"Saya sangat, sangat senang bisa mengalahkan dia untuk pertamakalinya, karena dia senior di Indonesia," kata Simon seperti dikutip Kantor Berita AFP.
"Saya mampu tetap tenang hari ini, sementara Sony melakukan banyak kesalahan. Yang berakhir dengan kemenangan ini," tambah pemain peringkat 19 dunia itu.(*)
Pewarta: Ricka Oktaviandini
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009