Pittsburgh, Pennsylvania,(ANTARA News) - Uni Eropa pada Kamis menyuarakan keprihatinan mendalam tentang negosiasi perubahan iklim, memperingatkan mereka sedang menuju ke arah yang salah dengan minggu-minggu sebelum membuat atau putusnya konferensi Kopenhagen .

Perdana Menteri Swedia Fredrik Reinfeldt, kepala Uni Eropa saat ini, datang ke kota AS Pittsburgh untuk KTT ekonomi kelompok 20-negara setelah pembicaraan tingkat atas di Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang perubahan iklim, sebagaimana dikutip dari AFP.

"Kami berdua sangat khawatir tentang situasi," kata Reinfeldt dalam jumpa pers bersama dengan Kepala Komisi Eropa Jose Manuel Barroso.

"Ketika datang ke perundingan, mereka sebenarnya memperlambat; mereka tidak akan ke arah yang benar," kata Reinfeldt. "Kami sangat khawatir bahwa kita perlu untuk mempercepat negosiasi."

Sedikit lebih dari dua bulan tersisa hingga konferensi di Kopenhagen, yang dimaksudkan untuk menyetujui kerangka pengganti Protokol Kyoto, perjanjian yang mengharuskan pengurangan emisi disalahkan atas pemanasan global.

Uni Eropa dan Jepang telah menjadi juara terkemuka Protokol Kyoto, yang tidak membuat persyaratan pada negara-negara berkembang untuk mengurangi emisi karbon.

Namun, negara-negara kaya termasuk Amerika Serikat bersatu dalam bersikeras bahwa perjanjian berikutnya juga memerlukan tindakan oleh negara-negara berkembang.

Presiden China Hu Jintao mengatakan hari Selasa bahwa negara berkembang terbesar di dunia itu siap untuk memperlambat pertumbuhan emisi karbon sepertidi negara maju, tapi ia tidak menetapkan angka.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009