Jangan menyerah dan terus optimistis sehingga tantangan yang kita hadapi ini bisa ditanganiJakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menekankan pemerintah bekerja secara serius dan terukur dalam menangani COVID-19.
Moeldoko mengatakan pemerintah berupaya meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat sehingga dapat memutus rantai penyebaran Covid-19 Dari segi komukasi publik, informasi dan kebijakan yang disampaikan pemerintah bertujuan agar seluruh warga menerapkan kebiasaan baru dengan menerapkan protokol kesehatan.
"Kerja-kerja terukur pemerintah dalam menangani COVID-19 diharapkan menjadi kunci keberhasilan dalam menangani pandemik," ujar Moeldoko dalam acara MarkPlus Government Roundtable Series: Komunikasi Publik di Era Digital, sebagaimana siaran pers di Jakarta, Senin.
Moeldoko mengajak seluruh pihak membangun disiplin dan bergotong-royong di tengah pandemik.
Baca juga: Moeldoko: Pemerintah tetap optimistis tangani pandemi COVID-19
"Jangan menyerah dan terus optimistis sehingga tantangan yang kita hadapi ini bisa ditangani,” ujar dia.
Menurut Moeldoko, Presiden sangat serius dalam penanganan COVID-19 dengan memberikan lima arahan terkait adaptasi kebiasaan baru.
Arahan itu berupa, pertama, pentingnya menerapkan prakondisi yang ketat. Kedua, kebijakan yang diterbitkan diputuskan dengan analisa yang cermat.
Ketiga, presiden juga mengingatkan pentingnya persiapan secara matang mengenai pembukaan berbagai sektor secara bertahap.
Keempat adalah memperkuat koordinasi dan konsolidasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga tingkat RT. Kelima, presiden meminta agar dilakukan evaluasi secara rutin.
"Arahan ini agar masyarakat dapat produktif dan aman dari penularan COVID-19," ujar Moeldoko menegaskan.
Baca juga: KSP: Kebijakan COVID-19 mencakup seluruh sektor, tak hanya kesehatan
Founder & Chairman MarkPlus, Hermawan Kartajaya, mengatakan pemerintah sudah melakukan penanganan pandemik COVID-19 secara terukur.
Dia menilai kekhawatiran terjadi gelombang kedua COVID-19 sudah dipikirkan dengan matang.
"Meski demikian, kita tetap harus waspada setidaknya sampai vaksin ditemukan," ujar Hermawan.
Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informasi Rosarita Niken Widiastuti pada webinar itu menjelaskan, berbagai survei di luar negeri menunjukkan hal yang positif mengenai Indonesia. Misalnya, survei yang dilakukan CEO Magazine yang menganalisa 80 negara di dunia.
Hasilnya, skor Indonesia berada pada urutan terbaik keempat setelah Singapura, Inggris dan Polandia dalam penanganan COVID-19. "Dari sektor ekonomi , Indonesia termasuk baik untuk investasi," ucap Niken.
Menurut Niken, di tengah upaya serius pemerintah, tak sedikit informasi yang menyesatkan atau disinformasi terkait COVID-19.
Baca juga: KSP: Kearifan lokal masyarakat cegah penyebaran COVID-19
Kementerian Komunikasi dan Informasi setiap hari memonitor informasi atau hoaks, terhitung dari akhir Januari hingga Juni ini sudah terdapat 850 jenis hoaks.
"Kalau satu hoaks saja diviralkan, akan sangat menyesatkan. Misalnya, hoaks yang beberapa hari ini viral mengenai obat aspirin dan jus lemon yang dikatakan sangat manjur untuk menangani COVID-19. Padahal bisa menyebabkan keracunan,” kata Niken.
Baca juga: KSP: Pengajar perlu siapkan instrumen pengawasan pendidikan jarak jauh
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020