Solo (ANTARA News) - Keluarga Ario Sudarso alias Aji alias Mistam, menjemput jenazah Mistam, seorang yang tewas dalam penyergapan Noordin M Top pekan lalu, di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Keluarga Mistam yang diwakili adik Mistam, Sardi Prayitno, Jumat pagi, dengan didampingi kuasa hukumnya, Muhammad Kurniawan, berangkat ke Jakarta dengan menggunakan pesawat terbang melalui Bandara Adi Soemarmo.
"Keluarga Mistam dijadwalkan pukul 10:00 WIB tiba di Mabes Polri dan selanjutnya akan ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk memastikan jenazah Mistam," kata kuasa hukum keluarga Mistam, Muhammad Kurniawan.
Jika identifikasi melalui pengamatan langsung pihak keluarga benar, kata dia, jenazah Mistam akan langsung dibawa ke Purbalingga melalui jalur darat.
"Jenazah Mistam direncanakan dimakamkan di Kabupaten Purbalingga karena selama ini domisili Mistam dan keluarganya berada di kota tersebut," kata dia.
Keluarga Bagus Budi Pranoto alias Urwah yang direncanakan berangkat ke Jakarta bersama keluarga Mistam tidak jadi berangkat Jumat pagi.
"Berdasarkan informasi dari pihak Rumah Sakit Polri Kramat Jati, jenazah tidak bisa diambil secara bersamaan," kata dia.
Satu hari sebelumnya, Kamis (24/9), keluarga Susilo alias Adib, seorang yang tewas lainnya dalam penyergapan Noordin M Top, yang diwakili oleh Sugiyanto, kakak Adib, berangkat ke Jakarta dengan didampingi oleh kuasa hukumnya yang berasal dari Tim Pembela Muslim (TPM), Anies Prijo Ansharie.
Jumat ini, lanjutnya, hanya jenazah Mistam yang dapat diambil. "Keluarga Urwah akan berangkat Sabtu pagi (26/9) karena mendapat giliran mengambil jenazah Urwah hari itu," katanya.
Selain mengambil jenazah Mistam, kata Kurniawan, kedatangannya di Jakarta untuk menanyakan kabar Rahmat Puji Prabowo alias Bejo dan Supono alias Kedu, dua tersangka teroris yang ditangkap Polri pekan lalu, kepada Mabes Polri.
"Sampai saat ini pihak keluarga kedua orang tersebut belum mendapat informasi apa pun mengenai Bejo dan Kedu. Selain itu, belum ada status hukum pada kedua orang tersebut," kata dia.
Selain itu, Muhammad Kurniawan mengatakan, pihak keluarga juga tidak mengetahui tempat penahanan Bejo dan Kedu.
Aparat menyergap anggota teroris di rumah yang disewa Susilo yang berada di Kampung Kepuhsari, Mojosongo, Kota Solo, pada Kamis (17/9).
Penyergapan tersebut mengakibatkan empat orang tewas, antara lain Noordin M Top, Susilo alias Adib, Bagus Budi Pranoto, dan Ario Sudarso, serta satu orang lainnya yang luka parah, Putri Munawaroh yang juga istri Susilo. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009