Miranshah (ANTARA News/AFP) - Sebuah pesawat Amerika Serikat menyerang kantor yang dioperasikan oleh satu kelompok garis keras Afghanistan, Kamis, menewaskan empat gerilyawan di daerah suku Pakistan dekat perbatasan dengan Afghanistan, kata para pejabat.
Serangan yang dilakukan pesawat mata-mata AS itu sama dengan serangan 5 Agustus yang menewaskan Baitullah Mehsud, pemimpin organisasi Taliban Pakistan dan diduga fasilitator Al Qaida yang kepalanya dihargai lima juta dolar.
Ini adalah serangan keempat seperti itu bulan ini di Waziristan Utara, tempat para gerilyawan yang punya hubungan dengan Taliban dan Al Qaida memiliki pangkalan di daerah suku Pakistan yang semi otonomi yang berbatasan dengan Afghanistan itu.
Satu rudal ditembakkan dari sebuah pesawat AS di daerah Dandy Darpa Khel," kata seorang pejabat keamanan Pakistan yang tidak bersedia namanya disebutkan kepada kepada AFP.
"Empat orang yang diperkirakan gerilyawan tewas ketika sebuah rudal yang ditembakkan oleh sebuah pesawat AS itu menghantam rumah Ahmad Aghani, warga Afghanistan," kata seorang pejabat keamanan. Seorang pejabat lain intelijen Pakistan mengkonfirmasikan rincian yang sama.
Daerah itu dianggap sebagai pangkalan Taliban dan bekas komandan perlawanan terhadap Sovyet Jalaluddin Haqqani, sekitar lima kilometer barat laut Miranshah di distrik suku Waziristan Utara.
Ada laporan-laporan yang belum dikonfirmasikan bahwa salah seorang dari putra Haqqani bernama Ahmed. Kami sedang menyelidiki apakah ia adalah putra Haqqani atau bukan," kata seorang pejabat keamanan yang tidak bersedia namanya disebutkan.
Gedung itu merupakan satu kantor tempat para gerilyawan menerima perintah-perintah dan melakukan perundingan tentang pertempuran di perbatasan Afghanistan, kata penduduk lokal dan para pejabat intelijen Pakistan.
Tidak segera jelas apakah Ahmed Afghani berada di rumah itu pada saat serangan tersebut.
Jaringan Haqqani adalah satu kelompok kuat yang berpangkalan di Pakistan barat laut yang punya hubungan dekat dengan Al Qaida dan dikenal karena serangan-serangan canggih dan kejam termasuk satu usaha pembunuhan terhadap Presiden Afghanistan Hamid Karzai tahun 2008.
AS mengatakan para pejuang Islam sedang bersembunyi di gunung-gunung Pakistan dekat perbatasan Afghanistan, berencana akan melancarkan serangan terhadap sasaran-sasaran Barat dan melintasi perbatasan yang rapuh itu untuk menyerang pasukan asing yang berpangkalan di Afghanistan.
Para gerilyawan Taliban dan Al Qaida melarikan diri dari Afghanistan setelah invasi pimpinan AS akhir tahun 2001, membangun kamp-kamp pelatihan di gunung-gunung Pakistan yang terpencil.
Militer AS, seperti biasanya tidak mengkonfirmasikan serangan-serangan udara, tetapi angkatan bersenjatanya dan Badan Intelijen Pusat (CIA) yang beroperasi di Afghanistan adalah satu-satunya pasukan yang menggelar pesawat-pesawat tanpa awak di wilayah itu.
Islamabad secara terbuka menentang serangan-serangan rudal AS, dan mengatakan mereka melanggar kedaulatan wilayahnya dan memperkuat kebencian di kalangan penduduk terhadap AS. Sejak Agustus 2008 hampir 60 serangan udara seperti itu menewaskan lebih dari 550 orang.(*)
Pewarta: Ardianus
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009