Indogrosir dalam pemantauan Pemkab Sleman dan menjunjung kehati-hatian untuk pencegahan COVID-19
Sleman (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, melalui Gugus Tugas Penanganan COVID-19 melakukan pengawasan ketat terhadap penerapan dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan di swalayan Indogrosir setelah beroperasi kembali.
Swalayan yang berlokasi di Jalan Magelang, Mlati itu kembali beroperasi setelah ditutup karena menjadi klaster penyebaran COVID-19.
Baca juga: Sleman lakukan RDT 1.422 pengunjung swalayan Indogrosir
"Meskipun Pemkab Sleman telah mengeluarkan izin operasional kembali swalayan Indogrosir, namun pelayanan di Indogrosir tetap dalam pemantauan Pemkab Sleman dan menjunjung tinggi kehati-hatian sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19 di Sleman," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Sleman Shavitri Nurmaladewi di Sleman, Senin.
Menurut dia, dalam permasalahan swalayan Indogrosir Mlati, Pemkab Sleman telah melakukan 'Rapid Diagnostic Test' (RDT) dan 'Polymerase Chain Reaction' (PCR) terhadap karyawan dan pengunjung Indogrosir pada kurun waktu 19 April 2020 sampai dengan 4 Mei 2020.
Baca juga: Kodim Sleman bagikan tempat cuci tangan di kampung seputar Indogrosir
"Pemkab Sleman juga telah melakukan evaluasi terhadap layanan Indogrosir dan terhadap layanan daring yang dilakukan Indogrosir, dan Pemkab Sleman menilai baik pelaksanaannya," katanya.
Kemudian Indogrosir mengajukan surat permohonan untuk dapat melakukan layanan reguler, untuk itu Pemkab Sleman telah menerbitkan surat jawaban Nomor 440/01370 tanggal 9 Juni 2020 tentang Operasional Pelayanan Reguler indogrosir Sleman Berbasis Protokol Kesehatan.
Baca juga: 1.375 orang mendaftar uji cepat COVID-19 terkait klaster Indogrosir
"Adapun isi surat berupa poin-poin seperti Indogrosir menandatangani surat pernyataan kesanggupan melaksanakan protokol kesehatan dalam setiap operasional pelayanan Indogrosir Sleman dengan ketat dan disiplin termasuk pembatasan jumlah dan waktu kunjungan serta tata laksana pelayanan," katanya.
Kemudian, Indogrosir sanggup bertanggung jawab atas semua aktivitas di kawasan Indogrosir dilaksanakan sesuai protokol kesehatan termasuk di dalamnya aktivitas karyawan, pemasok maupun pengunjung.
"Operasional pelayanan dipantau dan dievaluasi secara periodik oleh dinas teknis terkait," katanya.
Baca juga: Jubir: Pengunjung Indogrosir Sleman sejak 19 April ikut rapid test
Shavitri mengatakan Indogrosir juga merupakan salah satu penyedia kebutuhan sembako, untuk "kulakan" bagi toko dan warung warung kecil di Yogyakarta, Sleman dan sekitarnya, sehingga dengan dibukanya Indogrosir diharapkan tetap mendukung jalannya perekonomian di masyarakat.
"Dengan dikeluarkannya surat tersebut diharapkan masyarakat dapat memahami bahwa operasional pelayanan Indogrosir tetap dalam pemantauan Pemkab Sleman dan menjunjung tinggi kehati-hatian sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19 di Sleman," katanya.
Ia mengatakan Indogrosir Mlati telah membuka layanan reguler sejak 10 Juni 2020, atau sehari setelah izin diterbitkan.
Baca juga: Indogrosir Sleman jadi klaster baru penularan COVID-19 di DIY
"Sedangkan untuk layanan daring, sepertinya Indogrosir sudah membuka layanan setelah RDT periode 1 selesai," katanya.
Sedangkan kondisi karyawan Indogrosir yang terpapar COVID-19, kata dia, saat ini sudah banyak yang sembuh dan menjalani karantina mandiri.
"Menurut manajemen, mayoritas sudah sembuh, tetapi masih diberikan istirahat sampai akhir Juni. Sedangkan untuk detil berapa yang positif dan sembuh, serta lainnya kami belum diberi informasinya," katanya.
Baca juga: Tiga warga Bantul positif COVID-19 dari klaster Indogrosir Sleman
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020