Setiba di Jakarta, kami mengimbau please semua untuk taati protokol kesehatan yang telah diatur selama PSBB

Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan minta kepada masyarakat dari luar Jakarta yang beraktivitas di Ibu Kota untuk menaati protokol kesehatan selama masa transisi.

"Setiba di Jakarta, kami mengimbau please semua untuk taati protokol kesehatan yang telah diatur selama PSBB, pakai masker, jaga jarak, cuci tangan rutin, dan selalu 50 persen kapasitas," kata Anies dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Keterangan yang disampaikan oleh Anies saat meninjau pemberian bantuan 50 bus gratis untuk angkut penumpang KRL Bogor-Jakarta tersebut, mengacu pada regulasi yang telah ditetapkan oleh Pemprov DKI dan gugus tugas pengendalian COVID-19 DKI.

Regulasi tersebut adalah Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 41 Tahun 2020 tentang Pengenaan Sanksi terhadap Pelanggar PSBB dalam Penanganan COVID-19 di DKI Jakarta yang ditekan sejak 30 April 2020.

Baca juga: Anies imbau pengguna KRL tak melepas masker

Dalam Pergub 41 Tahun 2020, masyarakat diharuskan menjalani protokol kesehatan selama di Jakarta seperti penggunaan masker, penjagaan jarak, rutin cuci tangan dan selalu menerapkan kapasitas 50 persen.

"Setiap orang yang tidak melaksanakan kewajiban menggunakan masker di luar rumah pada tempat umum atau fasilitas umum selama pemberlakuan PSBB dikenakan sanksi denda administratif paling sedikit Rp100 ribu dan paling banyak Rp250 ribu," bunyi pasal 4 Pergub tersebut.

Dalam beleid tersebut juga mencantumkan sanksi berupa penutupan usaha oleh Satuan Polisi Pamong Praja dan Kepolisian bagi bisnis-bisnis di luar sektor yang diperbolehkan, yang tetap beraktivitas, termasuk sekolah dan lembaga pelatihan.

Baca juga: Anies: Bus bagi penumpang KRL Jakarta-Bogor untuk keselamatan warga

Para pelanggar juga akan dikenakan denda sebesar Rp5-10 juta.

Sementara itu, bagi sektor-sektor bisnis yang mendapatkan pengecualian, wajib menerapkan protokol pencegahan penularan virus corona yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan dalam beraktivitas. Seperti menjaga jarak aman, penggunaan masker, penggunaan hand sanitizer dan penyemprotan disinfektan.

Baca juga: Gubernur Anies: jeda sif kerja di Jakarta tiga jam

"Pimpinan tempat kerja dikenakan sanksi administratif berupa teguran tertulis dan denda administratif paling sedikit Rp25 juta dan paling banyak Rp50 juta," bunyi Pasal 6 dalam aturan tersebut.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020