Hari ini, di Pengadilan Banding Sirkuit Federal Amerika Serikat, di Washington D.C., panel beranggotakan tiga orang hakim menyidangkan banding i4i melawan Microsoft. Ini merupakan banding dari Pengadilan Final 11 Agustus 2009 yang mendukung i4i dan mendapati bahwa Microsoft telah sengaja melanggar Paten di AS No 5.787.449 atas i4i, yang dikeluarkan pada tahun 1998.
Pada persidangan, Pengadilan Final memerintahkan Microsoft untuk membayar penghargaan sebesar lebih dari $290 juta USD kepada i4i. Hakim Leonard Davis dari Pengadilan Federal Wilayah Timur di Tyler, Texas, juga mengeluarkan Perintah Tetap terhadap Terdakwa Microsoft yang menjual produk Word andalannya di AS kecuali ia menghilangkan custom XML yang melanggar hak paten. Pada 3 September 2009, Pengadilan Banding mengabulkan penangguhan perintah menunggu banding.
Loudon Owen, Presiden Komisaris i4i, mengatakan, "Seperti yang kami harapkan, Microsoft mengulangi argumen yang sama yang tidak berhasil dalam sidang. Kami yakin i4i akan menang." Owen menambahkan, "Kasus ini sangat penting, bukan hanya untuk i4i tapi juga sehingga semua pengusaha dan penemu dapat menegakkan hak milik mereka yang diciptakan oleh paten. Kekayaan intelektual adalah sumber kehidupan penemuan."
Michel Vulpe, Pendiri sekaligus Kepala Bidang Teknologi i4i, mengatakan, "Kami percaya Hakim dan juri mencapai keputusan yang benar di pengadilan, dan kerusakan serta perintah sama-sama adil dan diperlukan bagi i4i." Vulpe menambahkan, "Kami sangat berterimakasih kepada para mitra kami, penasihat hukum kami McKool Smith, dan Parker Bunt & Ainsworth, serta penasihat banding kami dari Finnegan, terutama Don Dunner yang tak ada duanya."
i4i adalah perusahaan teknologi global yang berkantor pusat di Toronto, Kanada.
Untuk informasi lebih lanjut tentang i4i lawan Microsoft, dokumen pengadilan terpilih ada di www.i4ilp.com.
SUMBER: i4i; McLean Watson
KONTAK: Loudon Owen - Lowen (at) mcleanwatson.com atau (416) 307-3271; Melony Jamieson - melony (at) getitdone.ca atau (416) 518-6355
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2009
