New York (ANTARA News) - Perdana Menteri baru Jepang, Yukio Hatoyama, Rabu mengatakan kepada Presiden Barack Obama bahwa dia akan mencari cara untuk membantu Afghanistan, dalam pertemuan pertama mereka.
Obama juga berharap untuk memulai hubungannya dengan Hatoyama pada jalan yang benar, dan menyeru persekutuan AS dengan Jepang yang sudah berlangsung setengah abad sebagai `tonggak` diplomasi AS.
AFP melaporkan bahwa Obama akan melakukan kunjungan ke Jepang November depan.
Hatoyama di waktu lalu telah mengecam `globalisme yang dipimpin AS` dan menyeru agar hubungan antara AS dan Jepang `lebih setara.`
Dalam kaitan itu, Hatoyama juga mendesak mitra koalisinya untuk mengurangi kehadiran 47.000 tentara AS di Jepang.
Hatoyama mengatakan bahwa dia berencana akan menghentikan misi pengisian bahan bakar angkatan lautnya di Lautan Hindia, yang mendukung operasi militer yang dipimpin AS di Afghanistan, yang menjadi salah satu prioritas penting Obama.
Sementara itu dalam penentangannya, partainya mendesak dihentikannya misi angkatan laut melalui manuver di parlemen, dengan alasan bahwa Jepang - yang secara resmi sebagai negara cinta-damai sejak Perang Dunia II - tidak akan bersekongkol dengan `perangnya Amerika.`
Namun Hatoyama mengatakan kepada para wartawan setelah pembicaraan, bahwa hubungan antara Washington dan Tokyo adalah `pilar penting` dari kebijakan luar negerinya.
Jepang `akan dengan serius mempertimbangkan apa yang kami bisa lakukan untuk membantu Afghanistan, disamping Jepang dan AS` sebagai alternatif dari misi pengisian bahan bakar, kata Hatoyama setelah melakukan pembicaraan di hotel Waldorf Astoria, New York, dekat PBB di mana para pemimpin dunia bertemu.
"Jepang ingin memberikan sumbangan positif di bidang yang menjadi spesialisasinya ... seperti dukungan pertanian atau latihan kerja, yang diperlukan oleh orang-orang Afghanistan," kata Hatoyama.
Obama berhenti sejenak dalam menanggapi usulan Hatoyama, dan dia hanya mengatakan `berterima-kasih` atas gagasan-gagasannya, menurut seorang pejabat pemerintah Jepang.
Kurt Campbell, seorang pejabat senior pada Deplu AS, mengatakan pada hari berikutnya bahwa pihaknya terlalu dini untuk membahas masalah-masalah sensitif.
Dia menambahkan: "Ingat bahwa saat ini pemerintah baru menjalankan tugasnya empat atau lima hari."
Campbell juga mengatakan, bahwa meskipun perjanjian-perjanjian sebelumnya harus berlangsung, namun Washington tak bisa memaksa Tokyo untuk melakukan sesuatu.
"Kami ingin bekerjasama dalam hal bagaimana Jepang bisa terus menjalankan komitmennya dan membangun mereka di masa depan," katanya menambahkan.
Obama mempunyai landasan pemikiran yang sama dengan Hatoyama, yang dilukiskan dengan nyata melalui perbandingan antara kampanye pemilu mereka yang dipicu oleh perubahan.
Obama mengucapkan selamat pada Hatoyama atas `perjuangannya yang luar biasa` dan memimpin perubahan dramatis di Jepang.
Pemimpin AS itu mengatakan, bahwa dia melakukan pembicaraan awal dengan sangat baik mengenai berbagai masalah kritis dan penting dalam persekutuan AS-Jepang, dalam pembicaraannya dengan Hatoyama.
Obama sepakat untuk melakukan kunjungan ke Jepang November depan, kata para pejabat Jepang.
"Mungkin, itu sebagai bagian dari lawatannya ke Asia termasuk persinggahan di China dan menghadiri konferensi tingkat tinggi (KTT) Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Singapura.
Kedua pemimpin juga sepakat untuk bekerjasama dalam perundingan perubahan iklim. (*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009