Tadi saya melihat yang di Blok A perlu direview

Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin meminta manajemen Pasar Tanah Abang untuk menambah fasilitas wastafel cuci tangan bagi pengunjung dan pedagang karena melihat masih terjadi antrean panjang sebelum memasuki pusat penjualan tekstil terbesar di Asia Tenggara itu.

"Tadi saya melihat yang di Blok A perlu direview, beberapa tambahan peralatan dan fasilitas seperti misalkan tempat cuci tangan, saya minta lebih di perbanyak lagi karena memang saya pikir masih kurang. Karena antrean masuknya juga sudah cukup banyak pagi ini" kata Arief dalam kunjungannya di Pasar Tanah Abang Blok B, Senin.

Selain fasilitas cuci tangan, Arief juga berharap ada penambahan alat pengukur suhu tubuh untuk memperlancar berjalannya pemeriksaan protokol kesehatan.

Baca juga: Pasar Tanah Abang blok A kembali dibuka dengan protokol ketat

"Petugasnya sudah cukup banyak sehingga kemudian peralatannya perlu diperbaiki dan ditambah," kata Arief.

Selain itu dalam peninjauannya ke Pasar Tanah Abang Blok A dan Blok B, Arief memastikan pihaknya akan meminta petugasnya agar memantau penggunaan pelindung wajah (faceshield).

Baca juga: Panglima TNI-Kapolri tinjau Pasar Tanah Abang

"Tadi saya belum melihat secara keseluruhan mereka menggunakan faceshield, jadi kita monitor terus," kata Arief.

Ia juga mengingatkan agar pengunjung dan pedagang yang berbelanja tetap menjaga terlaksananya protokol kesehatan sehingga kegiatan perekonomian Pasar Tanah Abang dapat kembali membaik secara bertahap.

Pasar Tanah Abang blok A ,B ,F , dan G mulai Senin (15/6) ini dipastikan telah dibuka seluruhnya dan diiringi dengan pemantauan ketat protokol kesehatan.

Baca juga: Aparat harus terus proaktif imbau warga di pasar taati protokol

Sebelumnya Pasar Tanah Abang hanya dibuka satu blok khusus pangan yaitu Blok G, sementara untuk Pasar Tanah Abang nonpangan Blok A,B,F ditutup selama hampir tiga bulan pada akhir Maret 2020 mencegah penyebaran COVID-19 di ruang publik.

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020