Pekanbaru (ANTARA) - Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo langsung menuju Kota Pekanbaru, karena insiden jatuhnya pesawat tempur TNI AU di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Senin.
Kapentak Lanud Roesmin Nurjadin, Letkol Sus Zukri dalam pernyataan pers menyatakan Kasau sedang menuju Pekanbaru, dan meminta kepada pers untuk menunggu agar informasi disampaikan lewat satu pintu.
“Mohon kepada awak media berkenan informasi satu pintu, Kasau akan datang ke Pekanbaru, mohon berkenan untuk keterangan nanti akan kita adakan door stop,” kata Zukri.
Baca juga: Pesawat TNI AU jatuh di Riau
Sebuah pesawat TNI AU jatuh di daerah permukiman penduduk di Desa Kubang Jaya Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Senin pagi. Saksi mata mengatakan kejadian terjadi sekitar pukul 08.30 WIB.
“Iya ada pesawat jatuh jaraknya sekitar 500 meter dari rumah saya. Kejadian sekira pukul 08.30 WIB,” kata seorang warga Desa Kubang Jaya, Wahyu, ketika dihubungi ANTARA.
Ia mengatakan belum diketahui pasti adakah korban jiwa, sedangkan lokasi tempat kejadian perkara sudah diblokade oleh personel TNI AU.
Menurut informasi yang dihimpun ANTARA, pesawat yang jatuh merupakan pesawat tempur jenis Hawk type 209 TT. Pesawat itu diterbangkan oleh Lettu Pnb. Aprianto Ismail. Pesawat tersebut terbang dari Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru.
Insiden serupa pernah terjadi delapan tahun lalu di Kabupaten Kampar tepatnya pada 16 Oktober 2012. Sebuah pesawat Hawk 200 buatan British Aerospace Inggris milik TNI AU jatuh di sekitar perumahan Pandau Permai, Kabupaten Kampar, Riau sekitar pukul 09.30 WIB.
Saat itu pesawat tersebut dipiloti oleh Letnan Dua Penerbang Reza Yori Prasetyo saat sedang melakukan latihan rutin. Pilotnya sendiri berhasil selamat karena keluar menggunakan kursi lontar sebelum pesawat jatuh.
Tidak ada korban jiwa pada warga karena pesawat saat itu jatuh di lahan kosong di tengah permukiman.
Baca juga: Pesawat TNI AU jatuh di kawasan permukiman penduduk di Riau
Pewarta: FB Anggoro
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2020