Seorang pemeriksa bangunan di Westchester, luar New York, memerintahkan agar tenda putih besar tersebut dibongkar tak lama setelah tenda itu didirikan di tanah milik jutawan real estat Donald Trump, kata New York Post.
Jika benar, itu akan menjadi kegagalan paling akhir upaya pemimpin Libya tersebut untuk mendirikan tenda tradisional.
Ia terkenal karena membawa tendanya sendiri dalam kunjungan ke mana pun ke seluruh dunia, tapi telah menerima penyambutan yang tak ramah di New York, tempat ia menghadapi Sidang Majelis Umum PBB.
Gaddafi adalah tokoh yang dibenci oleh media dan politisi AS akibat peran warganegara Libya dalam pemboman pesawat Pan Am di Lockerbie 1988 dan pembebasan satu-satunya orang Libya yang dijatuhi hukuman sehubungan dengan serangan itu oleh pemerintah Inggris bulan Agustus.
New York Post menyiarkan foto udara mengenai rumah besar ala-bangsawan yang dikatakannya disewa Gaddafi dari Trump, dengan tenda di halamannya.
Trump sejauh ini hanya mengkonfirmasi kepada media AS bahwa ia menyewakan kediaman itu "dengan dasar jangka pendek kepada mitra Timur Tengah, yang mungkin atau mungkin tak memiliki hubungan dengan Gaddafi".
Rencana sebelumnya oleh para pejabat Libya untuk mendirikan tenda Gaddafi di New Jersey, atau bahkan di Central Park di Manhattan, menyulut penentangan keras dan gagal.
Unjuk rasa dijadwalkan digelar terhadap Gaddafi di luar gedung PBB, New York, Amerika Serikat.(*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009