Jakarta (ANTARA) - Badan Intelijen Negara (BIN) melakukan pengujian pemeriksaan sampel lendir yang diambil dari hidung maupun tenggorokan atau swab test ulang terhadap 105 pasien pada hari ke-17 gelaran pengetesan COVID-19 secara massal di Kota Surabaya.
Head of Medical Intelligence yang menangani pengetesan COVID-19 BIN di Surabaya, Dr Sri Wulandari, dalam rilisnya yang diterima di Jakarta, MInggu, mengatakan (BIN) memfokuskan satu lokasi untuk uji tes PCR atau swab terhadap pasien positif yang sudah melakukan karantina selama 14 hari.
"Test tersebut dimaksudkan untuk mengetahui kondisi pasien apakah sudah bebas COVID-19 atau belum," kata dia.
Baca juga: NU dan Muhammadiyah Jatim apresiasi BIN dan peneliti Unair
Dia menjelaskan tes swab tersebut digelar di lokasi zona merah yaitu di halaman Gelanggang Remaja Surabaya, Jawa Timur. Selain pasien positif, yang ikut pengujian tersebut juga dari rujukan Puskesmas yang reaktif tes cepat dan merupakan klaster baru.
"Jumlah pendaftar 173 orang tapi yang hadir untuk di swab test berjumlah 105 orang. 68 orang tidak hadir atau tidak mengikuti tes swab," ucap Dr. Wulan di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (14/6/2020).
Dia mengatakan tes swab dan PCR oleh mobil PCR BIN dapat memudahkan Pemkot Surabaya untuk melakukan pelacakan atau tracking lebih cepat agar menekan risiko penularan.
Sementara itu, BIN pada MInggu 14 Juni 2020 ini juga menyelenggarakan tes cepat COVID-19 dan swab untuk masyarakat umum secara gratis.
Kegiatan digelar di Jalan Raya Utama Tembok Dukuh, sebanyak 1.003 warga Surabaya menjadi peserta tes cepat dan 119 orang dinyatakan reaktif.
"Sebanyak 119 orang ini dilanjutkan pengujian swab, tidak ada tambahan rujukan pasien dari Puskesmas di lokasi ini," katanya.
Baca juga: Hari ke-16, tes cepat BIN di Surabaya temukan 228 reaktif
BIN masih akan melanjutkan rangkaian rapid test massal secara maraton di Ibu Kota Jawa Timur tersebut sampai 15 Juni 2020 sebagaimana arahan langsung dari Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan guna memutus rantai penyebaran COVID-19.
Kegiatan rapid test massal ini didukung tenaga medis, analis laboratorium dan tenaga pendukung sebanyak 40 orang dari Jakarta dan dibantu 20 anggota Binda Jatim.
Satgas Lawan COVID-19 BIN membawa langsung mobil laboratorium COVID-19, ambulans dan peralatan pendukung lainnya untuk dioperasikan di Kota Surabaya dan sekitarnya.
Mobil Laboratorium ini, merupakan 1 dari 5 mobil laboratorium Biosafety Level 2 (BSL-2) yang bersertifikat internasional pertama di Indonesia.
BIN menyiapkan 2.000-3.000 alat rapid test beserta 2 mobil lab untuk tes PCR atau swab dalam satu hari. Tes swab diperuntukan bagi warga yang reaktif COVID-19 di tes cepat.
Kemudian, untuk satu unit mobil laboratorium dari BIN dapat mengambil 300 sampel per harinya, untuk hasil tes swab bisa diketahui hanya dalam 2,5 jam.
Selain menggelar rapid test, BIN juga turut memberikan bantuan ribuan alat-alat kesehatan seperti mobil lab tes PCR, alat pelindung diri lengkap untuk tenaga medis untuk Ibu Kota Jawa Timur itu.
Baca juga: BIN koordinasikan percepatan produksi formulasi obat COVID-19
Baca juga: BIN: 179 orang reaktif di tes cepat massal di Surabaya
Baca juga: BIN gandeng Kemenkumham gelar "rapid test" secara "drive thru"
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020