Semarang (ANTARA News) - Tuan rumah PSIS berhasil memenuhi ambisinya untuk meraih angka penuh setelah menundukkan tamunya, Persitara Jakarta Utara, 1-0 (0-0) pada pertandingan leg pertama babak 24 besar Copa Indonesia di Stadion Jatidiri Semarang, Kamis petang. Pada pertandingan yang disaksikan Kapolda Jateng, Irjen Pol. Alex Bambang Riatmodjo tersebut, kedua tim saling melakukan serangan tetapi sepanjang 2X45 menit tersebut, tuan rumah lebih mendominasi permainan dengan serangan yang mengandalkan kedua bek sayapnya. Kapolda Jateng yang didampingi Kapolwiltabes Semarang, Kombes Pol Masjhudi tersebut begitu tiba di lapangan langsung mengelilingi stadion berkapasistas 21 ribu penonton tersebut dan menyapa penonton yang memenuhi stadion tersebut, setelah itu langsung naik ke tribune VVIP menyaksikan jalannya pertandingan kedua tim hingga usai. Pada babak pertama, tim asuhan pelatih Bambang Nurdiansyah ini beberapa kali mendapat peluang untuk mencetak gol tetapi gagal dimanfaatkan dengan baik oleh pemain-pemainnya. Striker PSIS asal Brasil, Antonio Telles yang membawa bola menyusur di sebelah kanan pertahanan Persitara sudah berhadapan dengan kiper tamu, Rony Tri Prananto tetapi kaos pemain bernomor punggung 99 tersebut ditarik oleh pemain Persitara yang ada di belakang Telles. Tetapi, wasit M Syafii yang memimpin pertandingan tersebut tidak dianggap sebagai pelanggaran. Akibatnya, kubu PSIS yang ada di bangku cadangan seperti Bambang Nurdiansyah, Yoyok Sukawi (bertindak sebagai Direktur Mahesa Jenar), Setyo Agung Nugroho, dan lain sebagainya langsung berdiri dari tempat duduknya kemudian berteriak sebagai ekspresi kekesalannya. Kejadian kedua adalah ketika striker Johan Yoga Pratama yang berusaha menyongsong umpan lambung ke depan gawang, tetapi oleh wasit dianggap pemain bernomor punggung 11 ini berada dalam posisi off side, kemudian Bambang Nurdiansyah sempat mendatangi meja pengawas pertandingan untuk memprotes keputusan wasit yang dinilai merugikan timnya itu. Tuan rumah kembali mendapat peluang ketika tendangan Johan Yoga Pratama membentur pemain belakang Persitara, padahal posisi kiper tim tamu sudah jauh meninggalkan gawangnya akibatnya tendangan itu hanya melahirkan tendangan penjuru atau sepak pojok. Sampai babak pertama berakhir, kedudukan tetap imbang 0-0. Sementara itu memasuki papak kedua, pemain-pemain tuan rumah terus menggempur pertahanan Persitara Jakarta Utara melalui serangan kedua bek sayapnya. Akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-48 melalui gol yang dicetak oleh Firman Basuki setelah mendapat umpan silang dari Feri Ariawan. Gol tersebut terjadi ketika Feri Ariawan membawa bola dari sisi kanan pertahanan Persitara kemudian mengangkat bola itu ke depan gawang lawan. Bola lambung itu sempat melewati dua pemain belakang lawan dan tepat jatuh di kaki Feri kemudian langsung ditendang dan gagal diantisipasi kiper Rony Tri Prananto. Unggul satu gol itu tidak membuat anak-anak Semarang mengendurkan serangan, tetapi justru mereka terlihat bersemangat untuk menambah gol lagi. Tendangan lambung Feri Ariawan yang sudah melewati kiper Persitara hanya membentur mistar gawang. Sebaliknya, Persitara mendapat peluang untuk mencetak gol dari kaki Bonaken Bassoken tetapi tendangannya terlalu tinggi padahal pemain bernomor punggung 30 ini sudah berada dalam posisi bebas, artinya tidak ada pemain PSIS yang menghalangi jarak pandangnya untuk menendang bola ke arah gawang tuan rumah yang dijaga Basuki. Pada menit ke-84, kedua tim harus bermain dengan 10 pemain karena pemain mereka mendapat kartu merah karena terlibat baku hantam di antara mereka. Anderson Telles langsung mendapat kartu merah, sedangkan pemain Persitara Regi Radityo mendapat kartu kuning kedua sehingga wasit langsung mengeluarkan kartu merah untuk pemain bernomor punggung 4 tersebut. Sampai pertandingan usai, kedudukan tetap 1-0 untuk keunggulan tuan rumah. Pada pertandingan leg kedua akan dimainkan di Stadion Tugu Jakarta Utara, Senin (19/1).(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009