Jakarta (ANTARA News) - Para ilmuwan sedang mengembangkan krim yang menimbulkan reaksi lebih cepat daripada Viagra dan tanpa efek samping.
Seperti diberitakan Dailymail, lotion itu disebut-sebut hampir seketika menimbulkan reaksi sedangkan tablet anti-impotensi kadang perlu waktu 30 menit sampai satu jam.
Disfungsi ereksi terjadi pada satu dari sepuluh orang di Inggris, 70 persen disebabkan masalah fisik sedangkan 30 persen lainnya akibat faktor psikologis.
Selama ini rahasia obat-obat anti-impotensi adalah membuat aliran darah lebih bebas dengan membantu arteri untuk rileks. Hal ini dilakukan dengan menghalangi efek enzim yang disebut fosfodiesterase tipe 5.
Tapi, inhibitor fosfodiesterase tersebut mengakibatkan efek samping mulai dari sakit kepala, masalah penglihatan bahkan komplikasi yang lebih serius.
Pria pernah stroke atau mengalami serangan jantung mendapat peringatan untuk menggunakan anti-impotensi secara hati-hati.
Masalah obat anti-impotensi yang ada selama ini, satu dari setiap tiga pemakainya mengaku bahwa obat mereka tidak berfungsi. Kini, masalah itu dapat diatasi berkat kerja tim peneliti dari Albert Einstein College of Medicine di Yeshiva University, New York.
Mereka mengembangkan cara untuk memberikan pengobatan langsung ke wilayah yang memerlukan dengan nanopartikel yang terdapat dalam lotion.
Tes terhadap tikus menghasilkan statistik bahwa metode baru itu bekerja pada sembilan dari sepuluh kasus.
Namun, para ilmuwan yakin obat tersebut perlu waktu 10 tahun sebelum tersedia di pasar.
Kelvin P Davies, salah satu penulis studi yang dipublikasikan dalam jurnal Sexual Health, mengatakan: " waktu agar nanopartikel menimbulkan efek, sangat singkat, hanya beberapa menit, dan itu yang diinginkan orang dari obat disfungsi ereksi." (*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009
tapi 10 thn mungkin diperlukan,cix.