Tegucigalpa (ANTARA News) - Sebanyak 143 orang ditahan dan 18 orang lagi cedera ketika polisi membubarkan pendukung presiden terguling Honduras Manuel Zelaya dari luar kedutaan besar Brazil di ibukota Honduras, Tegucigalpa, tempat Zelaya menetap.
Jurubicara polisi Honduras Daniel Molina mengatakan orang-orang yang ditahan itu dibawa ke pusat olahraga "Jose Simon Azcona" di sebelah timur-laut Tegucigalpa, seperti dilaporkan Xinhua.
Polisi dan tentara menggunakan gas air mata dan semprotan busa untuk membubarkan pemrotes. Polisi menyatakan sebagian orang tersebut ditahan karena melanggar jam malam.
Molina mengatakan para pejabat dari Komisi Nasional Honduras Urusan Hak Asasi Manusia (Conadeh) dan Kantor Jaksa Hak Asasi Manusia mendatangi pusat olahraga itu.
"Ada lebih dari 140 tahanan, di antara mereka tiga anak di bawah umur, tapi ada staf hak asasi manusia yang menjamin tindakan polisi tersebut sesuai hukum dan dilakukan secara benar," kata Molina.
Molina mengatakan semua 18 orang yang cedera dibawa ke School Hospital of Tegucigalpa. Tiga di antara mereka akan memerlukan operasi kecil karena luka-luka mereka.
"Ada orang yang selama unjuk rasa melakukan tindakan pengrusakan dan mereka ditahan. Sebanyak 49 orang dibawa ke kantor jaksa untuk memtanggung-jawabkan perbuatan mereka," kata Molina.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009