penyelenggaraan lembaga paud agar mampu berkualitas
Jakarta (ANTARA) - Ikatan Doktor Paud Indonesia (IKAD PAUDI) mengatakan akan merangkul sekitar 200 lebih doktor paud yang tersebar di berbagai daerah Tanah Air guna memajukan sektor pendidikan anak usia dini.
"Melalui IKAD PAUDI kami berharap para doktor Paud dapat saling mengisi dan memperkuat dalam mendukung perjuangan meningkatkan kualitas penyelenggaraan Paud di Indonesia," kata Ketua Umum Ikatan Doktor PAUD Indonesia Dr Sukiman saat diskusi daring dan peluncuran organisasi Ikatan Doktor PAUD Indonesia yang dipantau di Jakarta, Minggu.
Ia mengatakan saat ini 200 lebih doktor Paud tersebut memiliki latar belakang profesi yang berbeda-beda di antaranya dosen, praktisi hingga bidang lainnya.
Dengan baru diluncurkannya organisasi tersebut diharapkan 200 lebih doktor tersebut mampu meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini termasuk mendukung pencapaian program pemerintah pusat yakni menuju generasi emas pada 2045.
"Mereka adalah aset potensial yang dapat menjadi bagian penting dalam pembangunan sumber daya manusia," katanya.
Secara umum IKAD PAUDI merupakan sebuah wadah untuk menyatukan langkah pengabdian para doktor paud dalam memberikan kontribusi konkret demi kemajuan pendidikan di Tanah Air terutama bagi anak-anak usia dini.
Baca juga: Kemendikbud catat 98,4 persen PAUD selenggarakan pembelajaran di rumah
Baca juga: Kemendikbud: pandemi bisa sebabkan rusaknya kemampuan belajar anak
"Selain akses, saat ini IKAD PAUDI melihat upaya meningkatkan mutu penyelenggaraan lembaga paud agar mampu berkualitas juga masih menjadi kendala," ujarnya.
Dengan adanya dua problem itu, maka organisasi IKAD PAUDI yang baru diluncurkan ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi masyarakat, ujarnya.
Sementara itu, Dewan Pembina Ikatan Alumni Doktor PAUD Indonesia Prof Fasli Jalal mengatakan semakin maju sebuah negara maka kehadiran organisasi profesi dibutuhkan pula termasuk di bidang pendidikan.
Oleh karena itu, IKAD PAUDI yang baru saja diluncurkan dituntut bisa menyesuaikan beragam kebutuhan di sektor pendidikan.
"Tidak hanya itu kita juga harus mengetahui atau perkembangan ilmu terbaru di dalam maupun luar negeri," katanya.
Baca juga: Pendiri PAUD: Kembangkan permainan tradisional pada anak
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020