Laman Medical Daily menuliskan, penurunan berat badan terjadi ketika Anda membakar lebih banyak kalori daripada yang Anda makan. Inilah alasan banyak orang mengikuti diet 1200 kalori untuk menurunkan beberapa pon secepat mungkin.
Diet ini menurunkan asupan kalori hanya menjadi 1200 pada satu hari dan seharusnya akan membantu Anda menurunkan berat badan karena 1.200 kalori sebenarnya jauh lebih sedikit daripada jumlah rata-rata kalori yang dibutuhkan orang dewasa untuk menjaga berat badan mereka saat ini.
Baca juga: Lima manfaat rutin minum kopi hitam
Baca juga: Mari diet seimbang, begini syaratnya
Faktanya, para dokter, ahli diet dan beberapa penyedia layanan kesehatan bahkan meresepkan diet rendah kalori sebagai pilihan bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan dengan cepat.
Banyak penelitian menyatakan, penurunan berat badan terjadi ketika kita mengurangi asupan kalori 500-550 kalori, yang berarti 1500-1800 kalori per hari untuk pria dan 1.200-1.500 kalori per hari untuk wanita.
Dengan begitu, diet 1200 efektif dan aman?
Menurut studi, diet ini ini efektif tetapi tidak direkomendasikan untuk orang-orang. Alasannya, manfaat kesehatan dari diet semacam itu terkait dengan pembatasan kalori secara umum, bukan diet 1200 kalori secara khusus.
Selain itu, mengikuti diet itu sendiri juga dapat menyebabkan kegagalan penurunan berat badan karena membatasi kalori sebanyak itu dapat menyebabkan perubahan metabolisme dalam tubuh Anda.
Akibatnya, berat badan bisa naik kembali dari waktu ke waktu, dan ini dapat merusak kesehatan mental Anda.
Oleh karena itu, alih-alih mengikuti diet ini, para ahli kesehatan menyarankan Anda untuk mengikuti tips penurunan berat badan berbasis kesehatan seperti makan lebih banyak makanan utuh, meningkatkan aktivitas harian Anda, memotong asupan lemak dan gula dan berkonsultasi dengan dokter Anda.
Baca juga: Diet sirtfood untuk turunkan bobot tubuh seperti Adele
Baca juga: Lebih baik sayuran atau buah dulu untuk turunkan berat badan?
Baca juga: Tips sederhana agar menu diet Anda lebih sehat
Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020