New York (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat Barack Obama melakukan usaha baru untuk melanjutkan dialog perdamaian Timur Tengah pada Selasa, dengan bertemu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menjelang pembicaraan tiga pihak yang juga mencakup pihak Palestina.

Seperti diberitakan AFP, Obama juga dijadwalkan mengadakan pertemuan dengan pola satu-satu-satu di New York dengan pemimpin Palestina Mahmud Abbas sebelum menggunakan usaha diplomatiknya untuk mempertemukan kedua pemimpin tersebut dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) yang diharapkan dapat mencapai kemajuan substansial.

Netanyahu akan bertemu Abbas untuk pertama kali sejak naik ke tampuk kekuasaan Maret dalam pertemuan tiga pihak tersebut.

Usaha-usaha perdamaian Palestina-Israel tak berjalan mulus walau AS secara intensif melakukan berbagai upaya agar pembicaraan resmi berlangsung.

KTT ini yang dilangsungkan di sela Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York akan dimulai pada pukul 11.30 waktu setempat (pukul 23.30 WIB).

Para pejabat AS, Palestina dan Israel menyatakan perbedaan yang masih ada di antara mereka menjelang pertemuan tersebut tak mungkin dijembatani.

"Kami tak punya harapan besar dari pelaksanaan satu pertemuan kecuali meneruskan, sebagaimana Presiden sampaikan sejak ia bertugas pada hari pertama...kerja keras, diplomasi hari demi hari, yang harus dilakukan untuk mencari perdamaian abadi," kata juru bicara Gedung Putih Robert Gibbs pada Senin.

Tapi Gedung Putih menyatakan fakta bahwa pertemuan bisa diadakan merupakan isyarat kemajuan.

Sekretaris pemerintah Israel Zvi Herzog mengatakan pada radio tentara "syarat-syarat untuk melancarkan kembali perundingan secara resmi belum cukup."

Seorang pejabat Palestina yang tak mau jatidirinya disebutkan mengatakan pembicaraan hanya dapat berlangsung karena pihaknya tidak ingin mengecewakan pihak Amerika. "Ini bukan berarti dimulainya lagi pembicaraan perdamaian."

Pembicaraan Selasa hanya sebatas diskusi tentang isu-isu kunci termasuk permukiman Yahudi di Tepi Barat, perbatasan negara Palestina atau status pengungsi Jerusalem dan Palestina dan lebih merupakan satu usaha mendekatkan kontak awal.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009