Jakarta (ANTARA News) - Menteri Sekretaris Negara Hatta Radjasa memastikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan mengisi seluruh posisi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang kosong sebanyak tiga orang.
Usai rapat di Kantor Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa, dengan Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi dan Plt Menko Perekonomian Sri Mulyani, Hatta tidak mau menyebutkan nama dan asal instansi tiga plt sementara pimpinan KPK yang ditunjuk langsung oleh Presiden tersebut.
"Ya, yang sisanya yang kosong," ujar Hatta ketika ditanya jumlah plt sementara pimpinan KPK yang akan ditunjuk Presiden.
Menurut dia, tiga orang tersebut bisa berasal dari berbagai institusi asalkan memenuhi syarat kredibel di bidangnya serta dapat diterima oleh publik.
"Pokoknya berbagai macam source, yang penting kredibel di bidangnya dan akseptabel," jelasnya.
Saat ini, lanjut dia, Presiden tengah mempertimbangkan berbagai masukan guna memilih tiga nama yang dapat diterima oleh publik secara luas. Ia mengaku tidak tahu apakah Presiden telah mengantungi tiga nama tersebut."Saya tidak berani berspekulasi," ujarnya.
Presiden telah menandatangani Perppu tentang perubahan atas UU No 30 Tahun 2002 tentang KPK dan Keppres pemberhentian sementara dua pimpinan KPK, Chandra Hamzah dan Bibit Samad Rianto.
Menurut Hatta Perppu itu hanya menambahkan dua pasal dalam UU KPK yaitu tentang kewenangan Presiden untuk menunjuk langsung plt sementara pimpinan KPK apabila terjadi kekosongan yang mengakibatkan pimpinan KPK berjumlah kurang dari tiga orang.
"Oleh sebab itu Perppu itu nanti diikuti dengan Keppres pengangkatan," ujarnya.
Namun, Hatta belum bersedia mengatakan kapan Presiden Yudhoyono akan menandatangani Keppres pengangkatan tiga plt sementara pimpinan KPK yang ditunjuknya secara langsung.
Usai rapat, Hatta dan Sudi langsung meninggalkan Kantor Sekretariat Negara menuju kediaman Presiden Yudhoyono di Puri Cikeas Indah, Bogor.
Hatta juga tidak mau mengatakan apakah kedatangannya ke Cikeas untuk menyerahkan draft Keppres pengangkatan tiga plt sementara pimpinan KPK guna ditandatangani oleh Presiden.
"Saya tidak ingin mendahului Presiden, nanti dulu. Tunggu saja, kalau ada lanjut pasti saya sampaikan," ujarnya.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono besok dijadwalkan meninggalkan tanah air pada pukul 09.00 WIB dari Bandaran Internasional Halim Perdanakusuma untuk memulai kunjungan kerja selama tujuh hari ke Amerika Serikat. Presiden Yudhoyono baru kembali ke tanah air pada 30 September 2009. (*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009